PWMU.CO – Universitas Brawijaya Menyapa siswa SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik dalam acara yang bertajuk UB Menyapa, Selasa (25/1/22).
Melalui Zoom, Kepala Humas Universitas Brawijaya (UB) Malang, Kotok Guritno SE melakukan komunikasi secara virtual dengan guru dan siswa, mulai dari kelas X sampai kelas XII.
Kotok mengawali penyampaian materinya dengan memperkenalkan UB memiliki empat kampus. Kampus pertama adalah kampus pusat di jalan Veteran Malang, kampus kedua di Dieng, tepatnya di jalan puncak Dieng, kampus ketiga di Mojoroto Kediri, dan kampus keempat di Jakarta.
“Sampai tahun 2022 ini terdapat kurang lebih 69.319 mahasiswa, 15 fakultas, 1 vokasi, 1 pascasarjana. Universitas Brawijaya ini memiliki tenaga pendidik yang banyak dan hebat juga. Sampai tahun 2022 terdapat 2.131 dosen, 85 dosen asing, dan 153 guru besar,” ujarnya.
Fasilitas UB
Kotok menjelaskan berbagai fasilitas di UB juga menjadi sorotan bagi calon mahasiswa yang ingin memilih kampus ini menjadi kampus impian. UB memiliki perpustakaan yang terakreditasi A dan memiliki koleksi buku ilmiah mencapai 193.777 judul. Perpustakaan UB juga menjadi pelopor electronic book (e-book).
Selain perpustakaan, lanjutnya, UB juga memiliki ruang kelas standar nasional dan internasional, fasilitas olahraga (GOR Pertamina UB, Sport Club House, Sport Center UB Dieng), dan Laboratorium lapangan (UB Forest, Agro Teckno Park Cangar, Agro Teckno ParkJatikerto, Lab lapangan Terpadu Ngijo, UPT Sumber Pasir, UPT Papl Probolinggo, dan Marine Station Sendang Biru).
“Kalau belajar di UB, mahasiswa akan merasa nyaman,” ungkapnya.
Beasiswa UB
Kotok memaparkan UB menyediakan berbagai jenis beasiswa bagi mahasiswa berprestasi mauun mahasiswa kurang mampu. Sumbernya dari pemerintah maupun institusi nonpemerintah.
“UB mengalokasikan dana hingga mencapai Rp 100 miliar dengan kurang lebih 50 pilihan jenis beasiswa yang telah disediakan,” tuturnya.
Beasiswa ADiK atau beasiswa afirmasi pendidikan tinggi, merupakan program yang diselenggarakan pemerintah guna memeratakan kesempatan berpendidikan tinggi bagi siswa di daerah terpencil. Beasiswa Bidikmisi kini telah disempurnakan menjadi KIP kuliah.
“Program ini termasuk dalam p\Program Indonesia Pintar (PIP) dengan tujuan memberi kesempatan bagi siswa kurang mampu untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.”
Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) merupakan besiswa dari pemerintah untuk mahasiswa berprestasi di bidang akademis. Kandidat beasiswa ini adalah mahasiswa yang minimal duduk di semester 2 dan maksimal semester 7 dengan perolehan IPK 3.00 atau lebih. Beasiswa Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik disebut juga sebagai BBP PPA. Beasiswa ini sebenarnya hampir sama dengan PPA, hanya saja beasiswa BBP PPA di tujukan kepada mahasiswa kurang mampu.
Dia mengungkapkan ada juga beasiswa Baktinusa bertujuan mengembangkan kepemimpinan untuk aktivis mahasiswa yang berperan aktif di masyarakat. Beasiswa Bank Indonesia adalah beasiswa yang selalu dibuka setiap tahunnya dengan kuota yang cukup banyak yaitu 50 orang per universitas.
“Untuk beasiswa yang dari institusi pemerintah ada beasiswa Teladan, beasiswa Djarum, beasiswa Tokopedia, dan beasiswa Mizan.”
Tips Masuk UB
Kotok menjelaskan untuk masuk UB ada tiga jalur, yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan jalur Mandiri. Untuk jalur SNMPTN minimum kuota 20 persen berdasarkan nilai akademik dan prestasi lainnya yang ditetapkan pemerintah.
“Jalur SBMPTN, minimum 40 persen berdasarkan hasil UTBK dan kriteria lain, yang ditetapkan oleh PTN. Terakhir jalur Mandiri, kuota maksimum 30 persen dengan menggunakan nilai UTBK,” ujarnya.
Untuk jalur prestasi di UB bisa mencantumkan sertifikat prestasi baik nasional maupun internasional. Selain itu kotok juga menyampaikan bahawa UB tidak mau diduakan. Pastikan menjadi pilihan pertama.
Kuncinya, sambungnya, belajar yang giat, pasti berhasil. Jika punya mimpi teruslah kawal mimpi kalian dengan belajar dan jangan malas.
Tambahan Wawasan
Kepala Smamio Hari Widianto MPd kegiatan ini diharapkan memberikan tambahan wawasan terkait Universitas Brawijaya.
“Selain itu juga bisa menjadi motivasi bagi siswa terkait bagaimana bisa berjuang mencapai kampus impian,” tandasnya. (*)
Penulis Yanita Intan. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post