PWMU.CO – Siswa Smamio mengajak pelajar California Amerika Emmalani May McCarthy bermain permainan tradisional, Selasa (12/12/2023).
SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik memperkenalkan permainan tradisional kepada AFS KL Yes Student Exchange (EP, peserta pertukaran pelajar) asal California Amerika ini.
Kegiatan ini adalah rangkaian dari kegiatan One International Day Smamio. Emma diperkenalkan permainan tradisional setelah acara sharing atau cross culture recognizing and understanding bersama seluruh siswa Smamio, guru, dan karyawan di Cordoba Convention Hall Smamio.
“I would like to show my appreciation for Indonesian culture, thank you for all,” ucapnya pada siswa Smamio.
Gadis berkulit putih ini, diajak menuju stand kuliner makanan tradisional khas Indonesia. Tim IC Cooking Smamio memperkenalkan tentang dua sajian menu mereka yaitu cendol ubi ungu dan kue cubit. Selain diperkenalkan, Emma diajak membuat dan menyajikan menu itu.
“Very nice,” ucap Emma setelah mencicipi es cendol ubi ungu.
Selanjutnya Emma diajak ke stand siswa yang sedang asik memainkan bekel.
“Knucklebones,” ucapnya.
Emma diajari cara bermain bekel ini. Seperti yang diketahui dalam 1 set bekel terdiri dari 1 bola bekel besar berukuran seperti bola pingpong, serta 6-10 biji bekel. Jumlah biji bekel bisa beragam sesuai keinginan masing-masing.
Kemudian bola itu dilambungkan sambil menyebar biji-biji bekel ke lantai, lalu tangkap bolanya sebelum jatuh ke lantai lagi. Selanjutnya bola dilambungkan lagi sambil mengubah posisi biji bekel ke arah atas atau bawah sesuai kesepakatan, kemudian tangkap lagi bolanya sebelum jatuh ke lantai.
Menuju ke permainan kedua, gadis berusia 17 tahun ini bermain dakon. Dakon adalah permainan yang dilakukan dua orang. Bahan yang dipergunakan untuk membuat alat permainan dakon adalah kayu, dibentuk seperti lesung (alat menumpuk padi). Pada bagian ujung kiri dan kanan dibuat cekungan cukup besar, disebut lumbung atau rumah.
“Do you want to try?” ucap siswa kelas E3 Smamio Atta Tian kepada Emma.
“Yes,” jawab Emma sambil duduk berhadapan dengan Atta.
Atta menjelaskan permainan ini. Semua cekungan kecil diisi dengan kecik masing-masing sejumlah banyaknya cekungan dalam setiap baris. A dan B lalu menjalankan keciknya. Sebelum bermain terlebih dahulu dilakukan undi (suit), untuk menentukan siapa yang berhak jalan terlebih dahulu.
Jika yang menang undi adalah A, dia berhak menjalankan keciknya terlebih dahulu. Mula-mula A mengambil semua kecik dari cekungan kecil nomor 1, lalu keciknya diisikan satu persatu pada cekungan kecil miliknya ke arah kanan (berlawanan dengan arah jarum jam). Dalam hal ini kecik terakhir akan jatuh pada rumah (cekungan besar).
Begitu sebaliknya. Selain dua permainan itu, ditunjukkan juga permainan egrang. Terakhir seluruh siswa bersama Emma ikut chanting bersama Smamiotifo di halaman sekolah. Mereka bersama-sama menyanyikan lagu kebanggaan tim supporter dalam mendukung tim sekolah. Bagi Emma ini pengalaman menarik, karena di tempatnya tidak ada permainan seperti ini. (*)
Penulis Yanita Intan Sariani. Editor Ichwan Arif.
Discussion about this post