PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya menargetkan agar dalam satu tahun ke depan Muhammadiyah Training Centre Wonosolam (MTC) sudah bisa digunakan.
Ketua PDM Kota Surabaya Dr Mahsun Jayadi MA menyampaikan hal itu saat acara serah terima jabatan Panitia Pembebasan dan Pembangunan MTC Wonosalam dari H Marzuki pada H Ezif Wasi’an. “Bismillah, semoga tahun depan MTC bisa dimanfaatkan untuk kegiatan outdoor para siswa sekolah Muhammadiyah Surabaya,” kata Mahsun.
(Baca: Dari Semampir, Pimpinan Muhammadiyah Kota Surabaya Mulai Turun ke Bawah dan Inspiratif … Muhammadiyah Surabaya Barat Garap Bisnis Bersama)
Serah terima jabatan dilakukan pada acara ‘Turba dan Konsolidasi PDM Kota Surabaya’ putaran keempat yang berlangsung di Millenium Building SD Muhammadiyah 04 Pucang Surabaya, Ahad (8/1).
Pada acara yang bertema ‘Ranting dan Cabang Ujung Tombak Persyarikatan yang Solid dan Berkemajuan dihadiri Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngagel, Rungkut, Gununganyar, Gubeng, Tenggilis, Sukulilo, dan Mulyorejo.
Mahsun Jayadi mengatakan, kegiatan ini adalah upaya konsolidasi Muhammadiyah Daerah ke Cabang untuk penguatan dan sosialisasi program. Dengan mengutip Alquran surat Ali Imran 103, ‘Hendaklah kamu berpegang teguh pada tali Allah’, Wakil Rektor II UMSurabaya itu mengajak pimpinan Muhammadiyah untuk memegang teguh suatu pegangan yang mampu mengikatkan dan menghantarkan manusia kepada Allah SWT.
(Baca juga: Di Surabaya, Muhammadiyah-NU Berdamai Lewat Futsal dan Dari FGD Panti Muhammadiyah Se-Surabaya: Strategisnya Peran Pengasuh)
“Sehingga Islam dalam teori dan praktik harus selaras. Dakwah harus digerakkan secara berjamaah dan tidak harus di atas mimbar. Dakwah itu mengajak manusia ke jalan Allah dengan hikmah dari jalan kegelapan menuju cahaya Allah,” katanya. Menurut Mahsun, dakwah bil hikmah itu berarti berpikir, berucap, dan berprilaku yang benar.
Kepada PCM yang baru berdiri, Mahsun mengingatkan bahwa ber-Muhammadiyah pun demikian. “Dalam berorganisasi pasti penuh dinamika. Jangan berjalan sendiri-sendiri. Dakwah harus bersama-sama. Dengan begitu percepatan akan pencapaian kinerja organisasi akan cepat tergapai,” ungkapnya. “Dan yang paling penting, tunjukkan eksistensi dan jati diri kita sebagai warga Muhammadiyah. (Ferry Yudi AS)