PWMU.CO – Pemuda Islam harus miliki peran di era digital. Dan satu hal yang dapat menjembatani pemuda dengan era digital ialah kesadaran.
Hal itu disampaikan oleh Waka Ismuba SMK Muhammadiyah 1 (Muhi) Genteng Ustadz Drei Herba T saat menjadi pemateri pada Pengajian Rutin Masjid An Namiroh SMK Muhi Genteng Banyuwangi, Jumat (28/01/2022).
Pada kajian kali ini Takmir Masjid An Namiroh mengangkat tema Wajah Baru Pemuda Islam di Era Digital. Ada dua point yang dijabarkan dalam tema kali ini, yakni bagaimana dunia digital itu sendiri dan bagaimana ruang lingkup Islam.
Menurut Drei Herba seorang pemuda haruslah memiliki peranan dalam era digital sebagai bentuk kesadaran dalam diri generasi muda saat ini.
Kembangkan Ilmu Ajaran Islam
Dia kemudian mengutip ungkapan Ali bin Abi Thalib yang menyatakan al haqqu bila nidzam sayuglibuhul bathil bin an nidzam. Maknanya bahwa kebenaran yang tidak terorganisir secara bersama maka akan kalah dengan keburukan.
“Maka pemuda memang harus memiliki pondasi yang kuat untuk menghadapi era digital. Hadist dan al-Quran memanglah sebagai pedoman hidup bagi kita umat islam. Dan era digital adalah bagian dari pemuda itu tumbuh,” ujarnya.
Tak bisa dipungkiri, lanjutnya, beberapa aktivitas yang kita lakukan memang tidak lepas dengan namanya media. “Sebagai generasi muda, kita tidak bisa menghindari hal tersebut. Pemuda harus berperan di dalamnya untuk terus mengembangkan ilmu ajaran Islam melalui digitalisasi,” ungkapnya.
Kombinasi Pengetahuan dan Akhlak
Banyak para remaja, sambungnya, yang memiliki ilmu atau kepandaian. Namun hal tersebut tidaklah cukup. Pemuda juga harus memiliki akhlak yang baik.
“Maka era digital haruslah kita gencarkan, sebagai bentuk pengaplikasian pengetahuan yang kita miliki dengan akhlak yang kita miliki. Karena pemuda Islam juga perlu adanya sebuah landasan,” pesannya.
Dia berharap pemuda Islam yang memiliki pengetahuan dan juga akhlak dapat diterjemahkan atau diliterasikan dalam dunia digital.
“Saya juga berharap kajian seperti ini akan terus berlangsung setiap bulannya. Untuk terus mengembangkan ilmu serta pengetahuan bagi seluruh siswa siswi SMK Muhi Genteng,” tuturnya dalam kajian yang dihadiri kurang lebih dua puluh peserta. (*)
Penulis Prasiska Leony. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.