PWMU.CO– Konsul Aussie mengunjungi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo mengevaluasi program Ubah (Usaha Berubah Hadapi Covid-10) di sekolah.
Konsul Aussie itu Simon Ernst, Counsellor Australian Embassy Jakarta, datang berkunjung ke Smamda Sidoarjo, Jumat (4/2/2022) sore. Ia disambut Kepala Smamda Wigatiningsih dan unsur pimpinan, guru, dan siswa.
”Selamat datang Bapak Simon Ernst di Smamda. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Smamda untuk menjadi pelaksana program Ubah,” jelas Wigatiningsih.
Program Ubah merupakan program kerja sama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan pemerintah Australia.
Program ini menitikberatkan pada perubahan perilaku dalam menghadapi bencana sehingga sekolah menjadi satuan pendidikan aman bencana (SPAB). Khusus di masa pandemi, program ini dititikberatkan pada pembiasaan protokol kesehatan (prokes) melalui kampanye media komunikasi, edukasi, dan informasi, pelatihan dan pemahaman pemangku kepentingan bidang pendidikan, dan bantuan peralatan.
”Hasil baik dari program Ubah sudah diimbaskan ke seluruh sekolah Muhammadiyah di Sidoarjo, sebanyak 38 sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, dan SMK,” papar Wigatiningsih yang juga pendekar Tapak Suci.
Program Ubah diharapkan berkelanjutan karena perubahan perilaku membutuhkan waktu yang lebih panjang. ”Smamda siap melanjutkan kerja sama Ubah ini. Jika dalam jangka waktu tiga bulan sudah berhasil yang baik, mudah-mudahan bisa dilanjutkan kembali,” katanya.
Persamaan Indonesia-Australia
Konsul Aussie Simon Ernst menyampaikan, Indonesia dan Australia memiliki kesamaan. Australia dan Indonesia sama-sama berjuang menghadapi penyebaran Covid-19 serta mengurangi risiko akibat pandemi ini.
”Indonesia dan Australia memiliki kerjasama dalam hal pendidikan, kesehatan, dan perekonomian,” ujar Simon Ernst dalam bahasa Indonesia dengan logat Australia.
Kerja sama Indonesia dan Australia sudah berlangsung lama melibatkan perintah pusat dan daerah. ”Saya senang mengunjungi Smamda, karena semua program bisa diterapkan dengan baik,” lanjut Simon Ernst.
Terkait penyebaran Covid-19 yang sedang naik, Simon Ernst menganggap penting melakukan perubahan perilaku untuk mengurangi dan memutus penyebaran Covid-19.
”Saya senang sekali sudah melihat fasilitas di Smamda yang begitu lengkap. Atas nama pemerintah Australia kami mengucapkan terima kasih. Semoga kerja sama ini bisa ditingkatkan,” kata Simon Ernst.
Sebelum memasuki auditorium Nyai Walidah, Simon Ernst berkesempatan mengunjungi Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Tempat ini memiliki fasilitas lengkap untuk sarana isolasi mandiri jika ada kasus penyebaran Covid-19 yang menimpa guru maupun siswa.
”UKS Smamda memiliki lima bilik, lengkap dengan bed medis, tabung oksigen, cek suhu, tensi, oksimeter, dan alat ukur denyut nadi,” terang Wakil Ketua MDMC Pusat Rahmawati Husein kepada Simon Ernst.
Dia menjelaskan semua fasilitas yang sudah dimiliki oleh Smamda mulai tempat cuci tangan di depan setiap kelas lengkap dengan petunjuk cuci tangan, dan sabun.
Juga ada media kampanye komunikasi, informasi, dan edukasi di setiap titik yang bisa dilihat dengan jelas. ”Termasuk jalur mobilitas yang terpasang di lantai Smamda. Ini menunjukkan upaya serius bahwa kita ingin berubah dan menerapkan protokol kesehatan,” kata perempuan yang akrab dipanggil Bu Ama.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto