Muhasabah Diri: Benarkah Perbuatan Kita Sudah Ahsanu Amala? laporan Ayu Triria Puspita Devi, kontributor PWMU.CO Gresik; Guru SD Muhammadiyah Manyar.
PWMU.CO – Ustadz Abdul Hamid Muhanan Lc mengajak muhasabah diri pada jamaah Pengajian Triwulan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Manyar, di Masjid al-Aqsho Sukomulyo, Manyar, Gresik, Ahad (30/1/2022).
Acara dihadiri oleh pimpinan dan anggota PCM PCA Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, pimpinan dan anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kecamatan Manyar, karyawan amal usaha Muhammadiyah (AUM) Manyar. Termasuk guru dan karyawan SD Muhammadiyah Manyar (SDMM).
Selain ada pembagian sembako bagi dhuafa dan yatim, acara ini diiringi dengan pemeriksaan kesehatan gratis oleh Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik dan Klinik Aisyiyah GKB.
Dalam bagian ceramahnya, Ustadz Abdul Hamid Muhanan menyebutkan penggalan Surat al-Hasyr ayat 18.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan nalarlah apa yang telah diperbuat pada masa lalu untuk kebaikan hari esokmu.”
Dia menjelaskan, dalam ayat tersebut, perintah Allah ditujukan bagi orang yang beriman. Menurut dia, panggilan Allah itu luar biasa, hanya ditujukan kepada orang-orang yang mengaku dirinya sudah beriman. Berarti mereka mau menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
“Selagi kita mengaku beriman maka tidak ada keraguan lagi. Kerjakan perintah Allah dan jauhi larangan Allah,” tegas Ustadz Hamid, sapaan karibnya. Selain itu, ia mengatakan di dalam al-Quran terdapat sekitar 88 kali sebutan ‘yaa ayyuhaladzina amanu’. Isinya jelas diikuti dengan perintah atau larangan. “Hanya orang yang beriman yang siap patuh mengerjakan perintah dan menjauhi larangan Allah,” ujarnya..
Maka, sambungnya, kita sama-sama muhasabah, sudah beriman apa belum. Surat al-Hasyr ayat 18 berisi renungan tentang apa yang sudah kita lakukan sebagai bekal untuk kehidupan yang akan datang.
Ustadz Hamid menegaskan, kita juga harus membiasakan muhasabah masalah duniawiah seperti dalam hal bisnis. Juga ‘perdagangan’ yang berhubungan dengan masalah akhirat yakni kewajiban zakat. Selain itu, dalam sehari kita harus mengucapkan istighfarkhususnya selesai mengerjakan shalat lima waktu.
“Adapun shalat dan amaliah lain diterima Allah sebagai ahsanu amala jika dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, yakni berdasarkan al-Quran dan al-Hadits.
Baca sambungan di halaman 2: Dua Makna Ahsanu Amala