Guru Betulan Vs Guru Kebetulan, liputan Ayu Triria Puspita Devi kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Dalam rangka milad yang ke-18, SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik menyelenggarakan workshop guru TK/RA se-Kabupaten Gresik pada Selasa (22/3/2022).
SDMM mengundang Deden Hasan Musthofa Sya’ban atau lebih dikenal Kang Deden Gurame sebagai pembicara dalam workshop dengan tema Menjadi Guru yang Menggugah dan Mengubah.
Workshop guru TK ini dihadiri Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd dan guru-guru perwakilan dari beberapa sekolah, di antaranya dari TK Aisiyah 1, Tk Aisiyah 36, TK Aisiyah 42, TK Aisiyah 6, TK Aisiyah 11, TK Aisiyah 41 Menganti, TK Islam Bhakti 4, TK Aisiyah Bambe, TK Aisiyah 31, TK Aisiyah 44 Cerme, TK Dharma Wanita Driyorejo, TK Aba 24 BP Wetan, Paud Islam Bakti 4, Kelompok Belajar Tunas Aisiyah Gresik, serta para guru SDMM yang bertugas menjadi panitia.
Guru Betulan Vs Guru Kebetulan
Founder Guru Asyik dan Menyenangkan (Gurame) Kang Deden Gurame menjelaskan terdapat dua jenis guru, yakni guru betulan dan guru kebetulan. Guru betulan memiliki niat mengajar dari hati karena Allah.
“Dalam hal ini, guru betulan tidak pernah pilih kasih, tidak pernah pandang sayang. Guru betulan selalu mensyukuri apa yang ia nikmati dan memiliki minat dalam bekerja terutama sebagai guru yaitu mengajar yang asyik dan menyenangkan,” ujarnya.
Dia memaparkan adapun guru kebetulan berbeda dengan guru betulan. Guru kebetulan biasanya ketika masuk kelas yang pertama kali ditanyakan ke siswa adalah tugas atau pekerjaan rumah (PR). Hal ini membuat siswa tertekan dan kebingungan dengan tugas guru. Dia mencontohkan ketika guru kebetulan masuk kelas, suka langsung menegur anak-anak yang tidak tertib di kelas.
Misalnya, guru kebetulan baru masuk melihat siswa berlarian di kelas, maka dia langsung menampakkan wajah kesal ke siswa.
“Asep jangan lari-lari. Asep ayo ayo ayo duduk duduk,” celoteh Kang Deden menirukan.
Dia juga mencontohkan jika ada guru istighfar dengan muka marah. “Shinta, astaghfirullah duduknya di mana? Selanjutnya, ada guru bilang sayang kepada siswa tetapi ekspresi mukanya tidak sesuai dengan rasa sayang karena sambil melotot, “Sayang, itu bukan kursi sayang,”
Vampir atau Setan
Dia menjelaskan guru yang suka menasehati anak di kelas dikatakan sebagai vampir atau setan bagi anak-anak. Dia menyebutkan guru kebetulan caranya menyambut siswa tidak bagus dan datangnya tidak menyenangkan atau menyakitkan hati sedangkan guru betulan datang menyenangkan dan pulang dirindukan.
“Di sisi lain, guru beneran adalah guru yang dapat menggembirakan siswanya.”
Pria kelahiran Cianjur itu menuturkan guru betulan adalah guru yang hebat dalam mengendalikan suasana kelas menjadi asik dan menyenangkan. dia mampu menciptakan alpha zone atau zona alfa.
Zona alfa adalah bagian otak yang menandakan kondisi kesiapan belajar. Tahap paling cemerlang proses kreatif otak sesorang. Guru betulan selalu mempersiapkan bahan ajar dengan baik seperti menyiapkan musik, pandai bercerita atau story telling, bahkan menirukan suara-suara hewan seperti gajah atau kuda.
“Selain hewan, guru juga bisa menirukan suara benda seperti suara helikopter.”
Baca sabungan di halaman 2: Mampu Meng-on-kan Kelas
Discussion about this post