PWMU.CO – Rencana bangun panti asuhan, MPS PCM Ngagel melakukan studi banding ke Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Kenjeran, Selasa (8/2/22).
Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel yang terdiri lima orang, yaitu Sunardi SPd (ketua), Taufiq Ibrahim SSos (sekretaris), Dian Yuniar Wardani (bendahara), serta Muriansyah Setia Budi SH dan Drs Mat Solikin (anggota), studi banding ke dua PAM.
Dengan mengendarai dua mobil, mereka tiba di PAM Kenjeran sekitar pukul 15.30. Sebelumnya, mereka berkunjung PAM Gresikan, panti tertua di Surabaya.
Menyambut Tamu
Kepala PAM Kenjeran M Wasyib Tirtanang mengatakan beberapa hari lalu kami memang mendapatkan surat dari PCM Ngagel terkait studi banding ini.
“Saya tidak menyangka PAM Kenjeran dapat kunjungan dari MPS Ngagel. Bagi kami ini baru pertama kalinya kami dapat kunjungan. InsyaAllah begitu ada surat masuk esok harinya saya langsung mengadakan rapat dengan semua Kaur. Tentunya tujuan kita akan menyiapkan dan menyambut tamu kita dengan baik,” ujarnya.
Dia memaparkan dalam menerima tamu, PAM Kenjeran beserta semua Kaur ikut hadir. Selain itu, lanjutnya, hadir juga Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran M Rofiq Munawi MPdI dan sekretaris MPS Kenjeran, Maliki MPdI.
Bangun Panti Asuhan
Kepada MPS Ngagel, Sunardi SPd dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf sebelumnya rombongan menuju PAM Gresikan dulu setelah itu melanjutkan ke PAM Kenjeran.
“Kami ingin belajar mengenai sejarah panti hingga pengelolaan hingga bisa besar seperti ini. Apalagi PAM Kenjeran saya dengar, pantinya bagus maka dari itu kami ke sini,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCM Kenjeran M Rofiq Munawi MPdI mengungkapkan dalam pelayanan sosial, kita semua harus berani untuk mengambil risiko.
“Tidak harus semua apa yang kita kerjakan itu untung untuk kita. Ada kalanya kita harus rugi dalam artian mengeluarkan uang kita untuk membantu sesame,” pesannya.
MPS Ngagel, sambungnya, bisalah membangun Panti Asuhan Muhammadiyah. “Masak Kenjeran yang saya rasa di pinggiran kota bisa, apalagi Ngagel yang saya rasa besar tidak bisa. Insaa Allah nantinya Ngagel akan bisa membangun panti asuhan delapan lantai,” katanya. (*)
Penulis Nashiiruddin. Co-editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.