Yahya Muhaimin, Karya-karyanya Jadi Rujukan, oleh M. Anwar Djaelani, penulis buku Jejak Kisah Pengukir Sejarah
“Tokoh Muhammadiyah Terbaik Prof Yahya Muhaimin Telah Berpulang” (https://edukasi.sindonews.com 09 Februari 2022). “Haedar Nashir: Yahya Muhaimin adalah Sosok Intelektual Teladan” (https://republika.co.id 09 Februari 2022). Demikian, sekadar dua judul berita yang mengabarkan berita duka itu.
“Muhammadiyah kehilangan sosok intelektual Muslim yang mumpuni dan berintegritas keilmuan tinggi,” demikian sebagian isi berita yang disebut pertama di atas. Beliau adalah guru dan tokoh kami yang rendah hati. Bergaul dan ramah menyapa kepada kader muda Muhammadiyah. Beliau sosok intelektual teladan yang menunjukkan kata sejalan tindakan. Meski kritis tetap rendah hati dan tidak tampak aura arogansi dengan keilmuannya yang mumpuni,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di berita yang disebut kedua. Siapa Almarhum?
Pendidikan dan Organisasi
Prof Dr Yahya Abdul Muhaimin, nama lengkapnya. Dia lahir di Bumiayu Jawa Tengah pada 17 Mei 1943. Sang ayah, Abdul Muhaimin, pada masanya adalah salah satu tokoh Masyumi di Bumiayu. Sama, sang ibu, Zubaidah, aktif di Muslimat Masyumi sekaligus anggota Aisyiyah di Bumiayu.
Yahya A. Muhaimin menyelesaikan SD dan SMP di Bumiayu. Di periode itu Yahya A. Muhaimin sudah aktif di Kepanduan Islam Indonesia. Selanjutnya, dia melanjutkan ke SMA Muhammadiyah I Yogyakarta dan lulus pada 1962.
Mulai 1963 di Yogyakarta dia kuliah rangkap, di UIN Sunan Kalijaga dan UGM. Di UIN Sunan Kalijaga, kuliah di jurusan Perbandingan Agama dan lulus pada 1967. Di UGM, kuliah di jurusan Hubungan Internasional dan lulus pada 1970 (https://ugm.ac.id 03 Oktober 2012).
Saat mahasiswa, Yahya A. Muhaimin aktif di Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI) HMI Komisariat Fisipol UGM. Lewat aktivitasnya itu, dia berkenalan dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah antara lain seperti AR Fahruddin, Djazman Al-Kindi, dan Jarnawi Hadikusumo.
Selain di HMI, Yahya A. Muhaimin aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Di IMM, pada periode 1964-1967 Yahya A. Muhaimin menjadi Sekretaris Biro Politik dan Lembaga Pengembangan Ilmu. Di biro yang sama, Amien Rais sebagai ketuanya. Kemudian, pada akhir periode tersebut, Yahya A. Muhaimin menempati posisi Wakil Sekretaris Jenderal DPP IMM.
Belajar dan Meneliti
Yahya A. Muhaimin mendapat beasiswa dari The American Field Service International Scholarship untuk studi di The Central Community School Iowa – AS, 1962-1963. Kemudian, pada 1977 dia mendapat beasiswa dari The Rockefeller Foundation untuk melanjutkan S3 di Massachusetts Institute of Technology (MIT) – AS. Dia berhasil meraih gelar doktor pada 1982.
Yahya A. Muhaimin berkesempatan, pada 1987, mengikuti Kunjungan Belajar tentang Keamanan Asia-Pasifik di Departemen Dalam Negeri AS. Lalu, pada 1989 dan 1994 dari lembaga yang berbeda di Jepang, dia mendapat kesempatan untuk penelitian.
Baca sambungan di halaman 2: Sang Pendidik