Pilih Kampus Tanya Kurikulumnya: Mengintegrasikan Ilmu dan Islam? Laporan Mohamad Su’ud, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Prof Dr Murniati Mukhlisin M.Acc, CFP berhasil memantik peserta Kuliah Online Islamisasi Kurikulum di Kampus Islam dengan tema Islamisasi Keilmuan dalam Ekonomi Islam. Acara diselenggarakan oleh International Intitute of Islamic Thought (IIIT), Kamis (10/2/2022).
Ketika itu—di 15 menit terakhir kulaihnya—Rektor Institut Agama Islam Tazkia Bogor ini memberikan pertanyaan yang sangat “vulgar”.
“Apa dampak sekularisme di bidang ekonomi?” tanyanya. Puluhan peserta langung memberikan umpan balik pendek melalui kolom chat. Beragam jawaban pun muncul, di antaranya: munculnya hedonisme, kuatnya materialisme, nafsu menguasai sangat tinggi, munculnya phobia Islam, dan aneka jawaban lain.
Merespon hal tersebut, perempuan yang pernah menjadi dosen dan peneliti di University of Essex, Colchester, UK tahun 2015-2017 itu, menandaskan bahwa bila terjadi pemisahan antara ekonomi dan Islam, maka akan menjauhkan para pelakunya dari inti ajaran Islam. Dan itu sebuah kemunduran.
“Orang-orang sekuler yang dipikir hanya uang, sedikit-dikit uang, sedikit uang. Andaikan orang ini menjadi pejabat, maka kebijakannya pun akan membawa konsep materialisme,” tandas lulusan S3 University of Glasgow bidang Akuntansi Syariah ini.
Selanjutnya, Dr Murniati menyoroti sikap materialisme akan merusak tatanan kehidupan masyarakat, karena menghilangkan konsep akhirat. Sebab semua diukur dengan uang dan untung rugi.
Pilih Kampus Tanya Kurikulumnya
Maka, dia menyarankan, hendaknya para orangtua memilihkan kampus bagi anaknya bukan hanya dari gedung yang megah dan akreditasi sekolah. Tapi dari kurikulum yang diterapkan di kampus tersebut. Apakah mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan Islam?
Lalu Murniati melempar pertanyaan, “Ada tidak orangtua yang akan mengkuliahkan anaknya berani bertanya, ‘Bagaimana kurikulumnya?’ Pasti yang ditanya bukan itu,” ujarnya tegas.
Wanita yang juga pernah menjadi dosen dan peneliti tentang pengembangan kurikulum di University of Essex, itu berharap agar masyarakat mulai memilih kampus yang tepat yang menjunjung tinggi pembelajaran islamic lebih dalam di setiap mata kuliahnya.
“Jadi Bapak-Ibu dari sekarang kalau memilih kampus minta kurikulumnya. Jangan tanya berapa biayanya dulu,” kata Murniati. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni