PWMU.CO – Spirit literasi Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) disampaikan dalam acara Studium General di Auditorium Budi Utomo Umla, Senin (7/2/22).
Kegiatan yang digelar Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Al Iskandariyah ini mengundang pemateri Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Lamongan, Fathurrahim Syuhadi dengan mengangkat tema Spirit Pengembangan Literasi untuk IMM Lamongan Berperadaban.
Dalam materinya, Fathurrahim Syuhadi mengatakan secara garis besar literasi sendiri ialah istilah umum yang merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
“Indonesia menempati ranking 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah,”ujarnya.
Dia memaparkan inilah kondisi real negara kita. Maka, tekannya, perlu kita terus kita tingkatkan kemampuan literasi kita.
Literasi Digital
Rohim, sapaan akrabnya, menjelaskan literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
“Wajah literasi dimaksudkan untuk menjelaskan kepada publik terkait dengan tingkat literasi di suatu wilayah atau negara tertentu agar diketahui dan menambah pengetahuan,” katanya.
Semangat Literasi
Rohim mengatakan IMM sebagai organisasi yang bernapaskan agama Islam sebagai pijakan dalam gerakan, maka dengan sendirinya memiliki tanggung jawab yang besar dalam melakukan gerakan praksis literasi.
“IMM dalam melaksanakan praksis gerakan literasi telah mengantongi modal awal sebagai penyemangat dalam menggelorakan semangat gerakan literasi,” ungkapnya.
Kembangkan Literasi
Rohim memberikan tips untuk IMM dalam mengembangkan literasi. Pertama membikin kajian-kajian literasi. Kedua membina kampung literasi, ketiga mengelola media, keempat mewarnai media, kelima aktif berkontribusi sebagai kontributor media, dan keenam tidak alergi dengan media.
“Perlu juga menjadikan literasi sebagai dakwah amar makruf nahi munkar, perlunya dakwah lewat literasi. Untuk itu, kita harus menjadikan IMM sebagai rumah besar dalam mengembangkan literasi digital sebagai gerakan literasi yang mencerahkan umat,” tandasnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.