
PWMU.CO – SPEAM targetkan one day one news dengan menggelar Pelatihan Jurnalistik di SPEAM Kampus Putra, Kamis (17/2/2022).
Pelatihan Jurnalistik Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah (SPEAM) Pasuruan ini diikuti 17 santri dari jenjang SMP dan 5 santri jenjang SMA. Guru pendamping santri dalam kegiatan pelatihan Wakasek Kesiswaan Denok Styaningrum, dan pemimpin redaksi website dan media sosial sekolah Nurul Mawaridah.
Hadir sebagai narasumber Pemimpin Redaksi media online GoodNewsEDU.id Syaifudin Zuhri dari Bangil Kabupaten Pasuruan yang kini menetap di Sidoarjo.
Kepala SPEAM Rozzaqul Hasan dalam sambutannya berharap santri dapat sering menulis berita di website dan media sosial pesantren. One day one news atau satu hari satu berita. Dan menjadi kontributor berita di media online PWMU.CO.
“Kedepannya santri juga akan dikirim ke sekolah-sekolah SD dan SMP, baik dalam kota maupun luar kota Pasuruan. Yaitu untuk melatih keberanian dan kecermatan dalam meliput berita,” ujarnya.
Strategi Menulis Berita
Dalam paparannya Syaifudin Zuhri menjelaskan tujuh strategi dalam menulis berita sekolah. Pertama memuat 5W 1H (What, Who, When, Where, Why dan How),
“Kedua, menuliskan 4W cukup dalam 1 sampai 2 paragraf. Sedangkan paragraf lainnya adalah pengembangan dari Why dan How,” ungkapnya.
Ketiga, lanjutnya, artikel berita minimal terdiri dari 400 kata. Untuk mengetahui berapa banyak kata yang sudah ditulis, cukup melihat pada bagian kiri bawah Microsoft Word. Di situ sudah tertera berapa jumlah kata yang telah ditulis.
“Keempat melakukan wawancara minimal dengan tiga orang narasumber. Apabila santri dikirim ke sebuah sekolah guna meliput berita kegiatan sekolah, maka tiga orang narasumbernya adalah siswa, guru dan kepala sekolah. Bisa juga dengan orang tua siswa,” jelasnya.
Handphone Empat Aplikasi
Kelima, sambungnya, melengkapi berita dengan data. Berita mengenai bahan kayu jati yang digunakan untuk membuat meubel, penulis bisa mendapatkan tambahan informasi kayu jati dari internet. Syaratnya tetap mencantumkan sumbernya seperti Wikipedia.
“Keenam melengkapi berita dengan foto sebanyak lima angle utama. Antara lain identitas sekolah (papan nama sekolah, badge seragam), icon sekolah (gedung, fasilitas, taman, mural), prestasi sekolah (piala, piagam), narasumber dan foto kontributor,” terangnya.
Terakhir ketujuh membawa handphone sebagai perlengkapan liputan. Handphone yang dimaksud adalah handphone yang bisa digunakan untuk mengoperasikan empat aplikasi.
“Empat aplikasi itu adalah kamera dengan grid/garis, voice recorder (perekam suara), aplikasi speech to text (pengubah suara jadi teks) dan screen recorder (perekam layar). Dulu wartawan membawa banyak barang. Sekarang HP sudah cukup,” paparnya. (*)
Penulis Rozzaqul Hasan. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.