PWMU.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy mengakui kualitas pendidikan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Di bidang Matematika misalnya, Indonesia tertinggal empat tahun dibadingkan dengan Singapura.
“Jadi kalau anak kita sekarang SMA kelas tiga, maka kemampuan matematikanya, setara dengan anak SMP kelas dua di Singapura,” jelas Muhadjir di tengah-tengah acara Training of Trainer guru olimpiade Matematika sekolah Muhammadiyah di Sekolah Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), Kamis (12/1).
(Berita terkait: Pesan Mendikbud untuk Siswa yang Akan Ikuti Ujian Nasional)
Lebih jauh, Mantan Rektor UMM ini mengungkapkan di tahun 2017, Pemerintah akan fokus melakukan pemerataan kualitas pendidikan. “Kami sudah siapkan pemetaan untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan kita secara nasional,” imbuhnya.
Bagi Muhadjir, banyak faktor yang memengaruhi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.“Tingkat pendidikan guru tidak selalu berkaitan dengan kecerdasan siswa. Guru mungkin cukup belajarnya selama empat tahun saat kuliah S1, tapi kenapa kok masih belum mampu meningkatkan kualitas siswanya. Pasti ada persoalan. Mungkin di metodologi pengajarannya atau materi saat kuliah dulu tidak sesuai dengan sekolah,” papar mantan Rektor UMM ini.
Untuk mengejar ketertinggalan itu, menurutnya akan ada penanganan khusus dari pihaknya. Kemendikbud akan mengevaluasi program guru pembelajar itu, karena sebenarnya tugas guru adalah memilih substansi yang betul dan tepat ketika akan di ajarkan, bukan memperbanyak ilmu untuk dirinya sendiri.
“Saya lebih suka guru bodoh tapi bisa memintarkan murid, daripada guru pandai tapi tidak bisa memintarkan murid,” katanya disambut gelak tawa para guru.
Muhadjir juga menegaskan, Kemendikbud tahun ini akan menerapkan semua mata pelajaran yang akan diujikan dalam UN harus berstandar Nasional. Artinya, materi UN akan dibuat langsung oleh kementerian Kemendikbud. Begitu juga ujian sekolah berstandar nasional (USBN) yang soal-soalnya dibuat oleh guru-guru sekolah yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). “Dengan keterlibatan Kementerian terkait materi UN dan USBN, diharapkan bisa mengejar target ketertinggalan kita,” harapnya. (hanafi/aan)