PWMU.CO– Lima alasan kehadiran Muhammadiyah dibutuhkan oleh umat di zaman sekarang disampaikan oleh Ketua PDM Kota Pasuruan Drs H Abu Nashir MAg.
Abu Nasir menyampaikan lima alasan itu dalam pengajian Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Pandaan bertempat di Masjid al-Jauharah Perguruan Muhammadiyah 3 Pandaan, Sabtu (19/2/2022).
Menurut Abu Nasir, lima alasan kehadiran Muhammadiyah melalui gerakan tanwir (pencerahan) dibutuhkan warga negeri ini karena pertama, melakukan perjuangan di tengah masyarakat disrupsi lewat lisan, tulisan, dan gerakan.
Ini sesuai perintah Allah dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 12:
قُلْ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَتُغْلَبُوْنَ وَتُحْشَرُوْنَ اِلٰى جَهَنَّمَ ۗ وَبِئْسَ الْمِهَادُ
Katakanlah (Muhammad) kepada orang-orang yang kafir, ”Kamu (pasti) akan dikalahkan dan digiring ke dalam neraka jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal.”
Kedua, hadir sebagai balance (penyeimbang). Dijelaskan, Muhammadiyah hadir sebagai bagian dari umat terbaik untuk memerangi al-mutrafiin atau sekarang dikenal dengan oligarki yang berbuat kefasikan. Seperti surat al-Isra ayat 16
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
Ketiga, membawa berkah dari Allah dengan amal usaha di berbagai bidang. Di dalamnya ada karyawan yang bekerja. Muhammadiyah sering ikut menyelesaikan permasalahan negeri ini melalui Lazismu dan MDMC.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat al-A’raf ayat 96
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
Keempat, sebagai penghindar dari azab Allah yang pedih. ”Muhamadiyah hadir sebagai bagian dari golongan terbaik tentunya punya peran penting dalam menyelamatkan negeri ini, akibat ulah dari kaum musyrikin yang menentang dan menantang Allah,” katanya sambil mengutip surat al-Anfal ayat 32.
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: “Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih”.
Kelima, ikut mewujudkan misi negeri yang baldatun tayyibatun warabbun ghafur sebagaimana surat Saba’ ayat 15.
لَقَدْ كَانَ لِسَبَاٍ فِيْ مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ ۚجَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَالٍ ەۗ كُلُوْا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗبَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ
Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.”
Dari lima alasan kehadiran Muhammadiyah itu, Abu Nasir menemukan jawaban mengapa harus ber-Muhammadiyah. Dia mengutip hadits diriwayatkan oleh Hudzaifah bin Yaman yang dicatat Imam Bukhari, Muslim, dan Ahmad.
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyalahu ‘anhu beliau berkata : “Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku.”
Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, dahulu kami berada dalam keadaan jahiliyah dan kejelekan lalu Allah mendatangkan kebaikan ini, apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan ?”
Nabi berkata, “Ya” Aku bertanya, “Apakah setelah kejelekan ini akan datang kebaikan?” Nabi menjawab, “Ya, tetapi di dalamnya ada asap.”
Aku bertanya, ”Apa asapnya itu?” Nabi menjawab,”Suatu kaum yang membuat ajaran bukan dari ajaranku, dan menunjukkan (manusia) kepada selain petunjukku. Engkau akan mengenal mereka dan engkau akan memungkirinya.”
Aku bertanya, “Apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan lagi?”
Nabi menjawab,”Ya, (akan muncul) para dai-dai yang menyeru ke neraka jahannam. Barangsiapa yang menerima seruan mereka, maka merekapun akan menjerumuskan ke dalam neraka.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, sebutkan ciri-ciri mereka kepada kami ?”
Nabi menjawab, “Mereka dari kulit golongan kita, dan berbicara dengan bahasa kita.”
Aku bertanya,”Apa yang anda perintahkan kepadaku jika aku temui keadaan seperti ini?”
Nabi menjawab,”Pegang erat-erat jamaah kaum muslimin dan imam mereka.
”Aku bertanya,”Bagaimana jika tidak ada imam dan jamaah kaum muslimin?”
Nabi menjawab,”Tinggalkan semua kelompok-kelompok sempalan itu, walaupun kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu.”
Menurut Abu Nasir, inti dari ajaran hadits di atas adalah kita harus berkumpul, berjamaah dengan kaum muslimin yang masih memegang teguh tauhid dan keimanan, yang mempunyai imam-imam yang lurus.
Penulis Luqman Wahyudi Editor Sugeng Purwanto