PWMU.CO– Belajar menulis maksimalis berlangsung di SD Muhammadiyah 1 Giri Kebomas Gresik (SD Muri ), Kamis (24/2/2022).
Hadir sebagai pembicara Ichwan Arif SS MHum, guru SMPM 12 GKB dan Co-editor PWMU.CO. Pelatihan belajar menulis maksimalis diikuti seluruh guru dan karyawan SD Muri, TK Aisyiyah, Play Group al-Walidah, dan SMP Muhammadiyah 4 Kebomas.
Ichwan Arif mengatakan, di SD Muri sudah mempunyai lima kontributor penulis yang siap memberitakan segala aktivitas sekolah. ”Perlu ada manajemen yang baik sehingga tidak tumpang tindih dalam pemberitaan,” katanya.
Liputan kontributor bisa dibagi sesuai keahliannya masing masing, sambung dia, misalnya dalam bidang agama siapa, dalam bidang prestasi siapa, dalam bidang umum siapa. ”Seandainya satu pekan ada dua berita saja per orang akan ada berapa berita yang akan terbit. Jadi perlu saling menyemangati,” katanya membuka paparan.
Dia mengenalkan istilah menjadi penulis maksimalis, bukan minimalis. Artinya penulis yang tulisannya lengkap sehingga tidak menyusahkan editor. Malah memuaskan editor. Penulis yang mampu menghadirkan 5W dan 1 H secara detail dalam tulisannya.
Misal, menulis nama narasumber harus ditulis lengkap dengan gelar dan jabatan. Harus ada sumber dari kepala sekolah atau wakasek, kemudian baru nama sumber yang lain.
Dia juga menyarankan, menulis kerja sama liputan berita dengan teman untuk menghindari memberitakan diri sendiri. ”Jangan sampai kegiatan diadakan sendiri, jadi narasumber sendiri, ditulis sendiri, dibaca sendiri, di-share sendiri . Jadi kalau ingin ditulis berita tentang dirinya, ya mengajak orang lain supaya dirinya bisa diberitakan,” tambahnya.
Dia juga menjelaskan gaya selingkung PWMU.CO. Gaya selingkung adalah gaya khas penulisan atau style book. Setiap kontributor harus tahu gaya selingkung tiap penerbit. Gaya selingkung PWMU.CO misalnya menulis hari dan tanggal ditulis: Kamis (24/2/2022). Menulis gelar tanpa titik dan koma. Contoh SS SPd SH SE MHum MPd.
Dalam sesi tanya jawab peserta Abdul Rokhim Ashari SPd menanyakan apakah penulis bisa mengirim berita ke admin tanpa menulis judul. Penanya lain Qomariah SPd menanyakan bolehkah penulis beropini dan menuliskan nama inisial pada berita.
Dengan senyuman khasnya, Ichwam Arif menjelaskan, setiap tulisan sebaiknya diberi judul. Tapi editor bisa mengganti judul yang pas. Dia juga meminta fokus cerita diletakkan dalam awal paragraf. Jangan di akhir.
”Menulis berita jangan beropini. Tulislah sesuai fakta berdasarkan keterangan narasumber. Kalau kurang lengkap bisa ditanyakan kembali. Kesulitan ketemu bisa dengan WA. Jangan menggunakan pendapat sendiri dalam berita,” tegasnya.
Penulis Riza Agustina Editor Sugeng Purwanto