Cilok Warnai Kultur Kekeluargaan Nasyiah saat ‘Terdampar’

Peserta menikmati cilok saus kacang dan es krim di halaman Villa Pakis II Pacet Mojokerto (Anik/PWMU.CO)

Cilok Warnai Kultur Kekeluargaan Nasyiah saat 'Terdampar', laporan kontributor Gresik Maftuchatus Saidah .

PWMU.CO - Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik menggelar Upgrading bertajuk 'Bersama Nasyiah Wujudkan Perkaderan Gembira', Sabtu (26/2/2022).

Sejak pukul 07.00 pagi, dua anggota PDNA Gresik Marisha Amellia dan Imroatul Hasanah SE sudah tiba di halaman area tunggu tamu Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik. Mereka sudah membawa beberapa perlengkapan logistik masing-masing.

Tak lama kemudian, satu per satu anggota dan pimpinan harian PDNA Gresik berdatangan. Lengkap dengan tas ransel maupun koper bawaannya. Ibu-ibu muda berbatik kuning itu saling bertegur sapa dan bersalaman. Sorot mata mereka memancarkan kebahagiaan.

Menjelang pukul 07.30 WIB, mobil Elf Long berwarna merah dengan kombinasi kuning tiba di lahan parkir gedung estetik berlantai empat itu. Bus inilah yang mengantarkan peserta ke villa di Pacet, Kabupaten Mojokerto selama dua hari ke depan.

Tepat pukul 9, sebelum sopir menancap gas, Ifa Faridah SPdI mencatat kehadiran 17 anggotanya. Ada dua anggota yang membawa seorang anaknya. Ternyata semua sudah hadir. Ketua PDNA Gresik berparas manis itu juga memastikan agar tidak ada perlengkapan yang tertinggal.

Rombongan Terdampar

Jarum jam menunjukkan pukul 11 WIB ketika rombongan PDNA Gresik sampai di Vila Pakis II. Lokasinya di sekitar kawasan Padusan air panas Pacet Mojokerto. Udara dingin nan sejuk mulai membidik kulit para rombongan dari Kota Industri tersebut.

" Long weekend . Jadi sudah banyak beberapa vila yang full booking , termasuk villa yang ada di Trawas," ujar ketua pelaksana Risma Wahyuni ST mengungkap alasannya memilih villa itu.

Di sana, dua penjual pentol dan es krim menjajakan dagangannya dengan bunyi khas masing-masing. Beberapa peserta tergiur membeli es krim. Bapak penjual paruh baya itu mengeruk dan meletakkan es dengan varian rasa cokelat, vanila, dan stroberi di atas cone seperti piala obor. Harganya cuma lima ribu.

Peserta menyerbu jajanan itu sambil menunggu Sisca Hariyanti SPsi mengonfirmasi ke Sholekh, penjaga vila. Sebab, kedatangan rombongan lebih cepat dari perkiraan Sholekh sehingga vilanya belum sempat dibersikan.

Baca sambungan di halaman 2: Cilok Kenyal Bersaus Kacang

Sebagian anggota dan pimpinan harian yang ikut upgrading foto bersama di depan GDM Gresik. Cilok Warnai Kultur Kekeluargaan Nasyiah saat 'Terdampar' (Istimewa/PWMU.CO)

Cilok Kenyal Bersaus Kacang

Sambil menunggu proses pembersihan vila, rombongan perempuan itu memutuskan duduk di bangku cor-coran yang tersusun memanjang di pinggir area gerbang masuk vila.

Sosok berkerudung cokelat emas dan berjaket biru laut menyodorkan tepak plastik berisi ratusan butir cilok lengkap dengan saus kacangnya. Siap dinikmati para rombongan yang sedang terdampar menunggu.

Wahyu Hidayah SE yang membuat cilok mengatakan, "Sengaja memilih bikin cilok soalnya arek-arek (sebutan Jawa anak-anak) biasanya banyak yang doyan. Nyenengin arek-arek bagian dari amal jariah," tambahnya sambil tersenyum malu-malu.

Risma Wahyuni ST---anggota baru PDNA Gresik---dengan mengenakan kaca mata photochromic merasakan nikmatnya cilok kenyal bersaus kacang itu. "Senang Mbak, Nasyiah Gresik punya kultur makan-makan bareng dengan anggota begini, jadi bisa menumbuhkan rasa kekeluargaan," ujarnya.