Teologi Al-Maun dan Al-Ashr
Selain itu Mukhaer membahas tentang Muhammadiyah dalam menerapkan ekonomi sosial. “Kita menggunakan dua teologi dalam gerakan ekonomi sosial ini,” ujarnya.
Yang pertama yakni teologi al-Maun atau teknologi pemihakan kepada kaum miskin, terlantar, tertindas, termarjinalkan. Dan pemihakan anak yatim yang jumlahnya cukup masif.
“Pendek kata teologi al-Maun dapat didefinisikan sebagai pemikiran berkenaan dengan pelayanan terhadap masyarakat yang didasarkan pada al-Maun. Surat ini memberi cakupan pada layanan sosial, kesehatan, dan pendidikan,” terang Mukhaer.
Yang kedua, lanjut Mukhaer, adalah teologi al-Ashr. Teologi ini menyangkut hubungan dengan Allah (hablum minallah). Mengajarkan agar umat Islam menjadi Muslim sejati yang berakidah Islam secara kaffah. “Dan menjadikan manusia makhluk yang berinsan kamil, sebagaimana yang didambakan dalam al-Quran,” terangnya.
Di menerangkan, al-Ashr bermakna modern yang mengandung semangat berkemajuan dan berpikiran yang serba melampaui zaman.
“Gerakan Islam Muhammadiyah dinyatakan sebagai gerakan modern karena wataknya yang modern (ashr), yakni bersifat kekinian. Atau dengan kata lain sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni