PWMU.CO – Santri MBS Nurul Huda Brangsi Laren, Lamongan meraih prestasi terbaik pertama (terbanyak setoran hafalan) dalam acara Daurah Tahfidhul Quran XVIII yang diadakan Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan.
Kegiatan Daurah Tahfidhul Qur’an ini berlangsung selama satu bulan terhitung mulai 1 Februari sampai 3 Maret 2022. Sedangkan puncak acara pengukuhan hufadzul qur’an dilaksanakan pada hari Kamis, (3/3/2022) bertempat di Masjid Al Fahd Turki Karangasem Paciran Lamongan.
Kegiatan ini diikuti oleh sekolah atau madrasah di lingkungan pondok Karangasem Paciran ebanyak 48 Santri dari SMPM 14, MTsM 2, SMAM 6 dan MAM 1 Karangasem Paciran. Sedangkan utusan khusus dari santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Nurul Huda Brangsi SMAM 11 Laren, Lamongan ada 4 orang.
Pada puncak pengukuhan, acara diawali pengarahan dari Kepala Bagian (Kabag) Pendidikan Ponpes Karangasem Muhammadiyah Paciran Ustadz Fatih Futoni SPd MPd. Setelah itu dilanjutkan dengan pengukuhan Hufadhul Qur’an XVIII dan pemberian piagam penghargaan pencapaian hasil hafalan al-Quran, serta penyematan gordon oleh pimpinan Pondok Karangasem Paciran Lamongan KH Abdul Hakam Mubarrok Lc.
Usai pengukuhan hufadhul Quran, acara dilanjutkan dengan pembacaan dan pemberian piagam penghargaan sepuluh santriwan dan santriwati terbaik dalam setoran hafalan selama daurah tahfidzul qur’an XVIII. Dua santri MBS Nurul Huda Brangsi mendapatkan predikat terbaik pertama.
Kepsek Ucapkan Selamat
Khumaidah SSi, Kepala SMA Muhammadiyah 11 Laren mengatakan, kegiatan daurah ini merupakan kegiatan yang luar biasa.
“Maa syaa Allah, sangat terkesan di pikiran dan di hati. Bangga atas prestasi yang diraih santri atau siswa-siswi kami, serta menambah pengalaman baik bersama orang-orang baik,” katanya.
Khumaidah berharap, semoga kegiatan ini bermanfaat untuk pengembangan diri dalam mencintai dan mengaktualisasikan nilai-nilai al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Senada dengan Kepala SMAM 11 Laren, Pembina Tahfidz MBS Nurul Huda Brangsi Ustadz M Farid Thohari mengucapkan rasa syukur atas capaian dua santri MBS Nurul Huda Brangsi dengan menjadi peserta terbaik pertama dalam daurah tersebut.
“Mari jadikan event daurah tahfih ini sebagai batu loncatan dan ibrah bagi para santri yang mempunyai tekad kuat dalam menghafal al-Quran,” katanya.
Farid berharap, semoga di daurah-daurah yang akan datang dapat ditingkatkan lagi dalam segi teknis penyelenggaraan maupun fasilitasnya agar anak-anak dan orang tua lebih semangat dalam mengikuti dauroh-dauroh selanjutnya.
Ustadz M Farid yang juga wali santri ananda Aisyah Nur Afiani ini berharap agar kegiatan ini terus istiqomah diadakan dan selalu disebarluaskan, karena ini menyangkut Kalamullah yang selalu harus disyiarkan dan didakwahkan di manapun dan kapanpun.
“Terima kasih banyak kepada penyelenggara daurah ini yang telah bersabar dalam membimbing anak-anak kami sehingga mereka bisa bertahan sampai waktu yang telah di tentukan. Barokallahu fiikum jami’an al faqir ilallahi,” katanya.
Dia juga berdoa semoga santri MBS Nurul Huda Brangsi diberikan kemudahan dan istiqomah dalam mengahafal serta mengamalkan al-Quran.
Berikut Daftar Santriwan/i dengan Predikat Terbaik
Lima Santriwan Terbaik
- Moc.Arif Assegaf Ramadhani kelas 11 MBS Nurul Huda Brangsi /SMA Muhammadiyah 11 Laren, Lamongan dengan setoran 13.5 Juz
- Sultan Nabil Adi Brata Kelas 9 SMPM Paciran dengan setoran 11.5 Juz
- Fathan Asyiaful Alim kelas 8 SMPM 14 Paciran dengan setoran 11 Juz
- Sulthan Ahmad Aradhana kelas 8 SMPM 14 Paciran dengan setoran 10.5 Juz
- Haikal Izzaz Rabbani kelas 8 SMPM 14 Paciran dengan setoran 9.5 Juz
Lima Santriwati Terbaik
- Aisyah Nur Afiani kelas 11 MBS Nurul Huda Brangsi/SMA Muhammadiyah 11 Laren Lamongan dengan setoran 14 Juz
- Aluna Maulida kelas 8 MTsM 2 Paciran Lamongan dengan setoran 11 Juz
- Aiska Rahma Vidania kelas 11 MAM 2 Paciran Lamongan dengan setoran 11 Juz
- Fatimah kelas 8 SMPM 14 Paciran Lamongan dengan setoran 10.8 Juz
- Syakila Mayang kelas 7 MTsm 2 Paciran Lamongan dengan setoran 8.5 Juz
Selamat kepada para peserta daurah! (*)
Penulis Sumarianta Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni