Sejarah Berdirinya Nasyiah Aisyiyah
Sejarah berdirinya NA dimulai saat tahun 1918, KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah “Standart School Muhammadiyah” di Suronatan. Dengan tujuan mencetak kaum intelektual Muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya diri sendiri dan berguna bagi masyarakat.
“Kemudian diangkatlah Somodirjdo sebagai kepala guru,” ujarnya.
Untuk meningkatkan pengetahuan muridnya, Somodirdjo menambah pelajaran melalui kegiatan praktik di luar jam sekolah. Yakni dengan mengadakan kursus agama di sore hari.
Kursus ini memahamkan pada para muridnya tentang kewajiban sebagai seorang Muslim dan kewajiban menyebarkan agama pada masyarakat. Somodirdjo menyiapkan para muridnya agar kelak menjadi intelektual yang berkepribadian Muslim.
“Dari sinilah kemudian muncul inisiatif untuk mendirikan perkumpulan bagi murid-muridnya,” ujarnya.
Tahun 1919 Somodirdjo dibantu RH Hadjid mendirikan suatu perkumpulan yang diberi nama “Siswa Praja”, anggotanya adalah remaja putra dan putri murid Standart School Muhammadiyah.
Dalam tiga bulan, sambungnya, Siswa Praja memiliki beberapa ranting di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Seperti: Kauman, Bausasran, Karangkajen, dan Kotagede. Sepekan sekali memberi tuntunan ke ranting-ranting.
“Lima bulan setelah berjalan diadakan pemisahan antara anggota putra dan putri, sehingga menjadi Siswa Praja Priya (SPP) dan Siswa Praja Wanita (SPW),” terangnya.
Kegiatan yang dilakukan pengajian, belajar berpidato, jamaah Subuh, dan menyelenggarakan peringatan hari besar Islam. Sempat muncul hambatan, orangtua melarang putri-putrinya untuk mengikuti kegiatan di luar jam sekolah, karena tugas rumahnya terbengkalai.
Karena kesabaran para pengurus menanamkan pemahaman pada orang tua akhirnya mengijinkan mengikuti Kembali. “Dengan mengikuti gerakan SWP, putri mereka menjadi lebih terampil dalam menyelesaikan tugas rumah,” jelasnya.
Dalam Kongres XX Muhammadiyah, 16 Mei 1931 bertepatan dengan 28 Dzulhijah 1349 nama SPW diubah menjadi Nasyiayul Aisyiyah.
Dalam kongres tersebut, lanjutnya, juga diputuskan bahwa pada tanggal 16 Mei 1931 bertepatan dengan 28 Dzulhijah 1349 H dinyatakan sebagai lahirnya Nasyiatul Aisyiyah. namun kedudukan NA berada dalam asuhan Aisyiyah dan disebut dengan nama Aisyiyah urusan NA.
Akhirnya, pada tahun 1965 dalam Muktamar Ke-26 Muhammadiyah tanggal 19-24 Juli 1965 di Bandung, dinyatakan NA menjadi organisasi otonom.
Baca sambungan di halaman 3: Kepribadian Nasyiatul Aisyiyah