Kepribadian Nasyiatul Aisyiyah
Yunda Iin menegaskan, NA sebagai Gerakan putri Islam dan kader Muhammadiyah dalam melakukan gerakannya berdasarkan pada al-Quran dan as-Sunnah Rasulullah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanggal Muhammadiyah, serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.
Sedangkan asas-asas gerakan NA yakni, Keislaman, Dakwah Islam Amar Makruf Nahi Mungkar, Pemberdayaan Kader, Kemasyarakatan, dan Ketinggian Ilmu dan Kecakapan.
Lima dasar kepribadian NA, lanjutnya, pertama, tujuan penciptaan manusia yang tersirat dalam Quran surah adz-Dzariyat 56. Kedua, manusia sebagai khalifah fil ard yang dijelaskan dalam Surah al-Baqarah 30. Ketiga Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang baik terdapat dalam Surah al-Ahzab21. Keempat, perintah berpegang teguh kepada al-Quran dan as-Sunnah. Kelima, wanita sebagai sebaik-baik perhiasan.
“Jadi NA itu selain sebagai individu juga sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat, dan kader Perserikatan, umat dan bangsa,” ujarnya.
Ia menerangkan, Nasyiah sebagai individu haruslah memiliki akidah yang bersih, memiliki akhlak mulia, menjaga kehormatan, memiliki pengetahuan yang luas, dan menjunjung tinggi ajaran Islam.
Sebagai anggota keluarga, sambungnya, maka Nasyiah mempunyai kewajiban yang dijalani sebagai anak, istri, ibu, ataupun saudara.
Sebagai anak, berbuat baik kepada kedua orang tua baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Sebagai istri, taat kepada suami, muasyaroh bil maruf, mewujudkan kehidupan harmonis dalam keluarga.
Iin melanjutkan, sebagai ibu, berkewajiban mendidikan anak dengan aqidah, ibadah, dakwah, dan pendidikan akhlak.
“Dan kewajiban Nasyiah terhadap saudara adalah menghubungkan silaturahim, menganggap bahwa sesama mukmin bagaikan satu saudara, serta saling membantu, nasehat-menasehati dalam kebaikan dan kesabaran,” tegasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni