Om-om tentara dibuat sibuk, saat PAUD Aisyiyah kunjungi Yonif Raider, laporan Kontributor PWMU.CO asal Tanggul Jember Humaiyah.
PWMU.CO – Tak seperti biasanya, pagi itu Yonif Raider 515 didatangi rombongan siswa berseragam kuning-hijau. Para siswa berbaris rapi di komplek tentara yang berada di Desa Patemon Tanggul, Jember tersebut. Mereka adalah anak-anak PAUD Assalam dan PAUD Aisyiyah Kramat Sukoharjo, yang akan belajar seluk beluk profesi TNI, Senin (7/3/22).
“Ayo berbaris yang rapi. Berpegangan empat-empat,” kata Hanifah SPd, Kepala PAUD Assalam.
Dibimbing Dansi Intel Yonif Raider 515 Serka Dedy Kurniawan, rombongan diajak menuju aula yang terletak di sebelah barat lapangan Yonif. Tampak beberapa prajurit bersenjata lengkap. Para guru dengan sabar membimbing siswa untuk berbaris rapi. Tak lama kemudian, para prajurit lalu memperagakan baris berbaris.
Usai menyaksikan baris berbaris, siswa diajak untuk melihat berbagai macam senjata yang sudah tertata rapi di depan gedung.
“Boleh dilihat tapi tidak boleh dipegang ya,” seru Serka Dedy dengan suara lantang khas TNI. Siswapun melihat-lihat berbagai senjata. Mulai dari pistol hingga meriam. Setelah itu, siswa diajak berkenalan dengan berbagai jenis seragam TNI. Mulai dari prajurit tak bersenjata sampai prajurit bersenjata lengkap, yakni pasukan antiteror.
Serka Dedy kemudian mengajak siswa untuk melihat-lihat mobil yang diparkir di halaman Yonif. Ada berbagai macam kendaraan yang berjajar rapi, mulai dari bus, truk, sedan hingga colt.
“Adik-adik boleh naik, tapi maaf mobilnya tidak bisa jalan, karena mas sopirnya sedang tidak ada,” seru Serka Dedy. Para siswa tampak antusias menaiki berbagai macam kendaraan.
Usai melihat kendaraan, para siswa lalu diajak berkeliling menuju lapangan. Di atas rumput yang tampak hijau dan asri, mereka beristirahat sebentar untuk makan dan minum. Para guru kemudian membagikan susu dan makanan ringan.
“Ayo duduk rapi. Kita istirahat sebentar. Makan dan minum dulu. Makannya menggunakan tangan kanan, bungkusnya dibuang di tempat sampah, ya,” seru Ramya, salah seorang guru PAUD Aisyiyah Kramat.
Om-Om Tentara Dibuat Sibuk
Usai makan minum, mereka lalu menuju patung macan kumbang. Di sana akan diambil sesi foto bersama, lengkap dengan tulisan banner tantara di belakangnya. Para guru dengan sabar menata siswa agar duduk dan berdiri rapi. Di saat bersamaa, om-om tentara yang mau mengambil gambar lalu memberi aba-aba.
“Satu, dua,……” kamera belum diklik, ada yang berseru.
“Sebentar om tentara, ada yang tidur-tiduran,” seru salah seorang guru. Ternyata, seorang siswa malah asyik tidur-tiduran di antara barisan. Siswa tersebut tampak senang bergulung-gulung di rerumputan yang hijau. Melihat tingkahnya, semua pun dibuat tertawa.
Setelah diberi komando Serka Dedy, para guru dan siswa lalu berteriak sambil mengepalkan tangan. ”Dirgahayu Kostrad ke 61, Cakra,” pekik mereka.
Saat sesi foto dan video kelar, tanpa dikomando, para siswa berhamburan lari menuju tengah lapangan. Om-om tentara dibuat sibuk mengejar mereka. Khawatir gawang sepak bola yang terletak di selatan lapangan roboh dan menimpa siswa.
Diakhir kegiatan, semua peserta berkumpul lagi di tempat senjata. Memberi bingkisan untuk om tentara yang sudah menjadi guru pagi ini.
Di tempat yang sama, apreasiasi diberikan Kakek Attar, yang dari awal dengan sabar mendampingi cucunya. Menurutnya, pembelajaran seperti ini sangat bagus dan menyenangkan untuk anak-anak. “Akan terekam di memori mereka, suatu saat bisa jadi di antara siswa itu ada yang menjadi komandan di Yonif Raider 515,” ungkapnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.