PWMU.CO– Mobil listrik SMKM Watulimo Trenggalek dikenal masyarakat berkat tangan kreatif guru dan siswa ini. Mobil ini diluncurkan oleh Bupati Trenggalek M Nur Arifin dalam pengajian PDM di sekolah itu, Ahad (6/3/2022) lalu.
Orang-orang di belakang lahirnya mobil listrik SMKM Watulimo adalah Efri Triagus Saumurrochim. Dia pembimbing ekstrakurikuler Bengkel dan Pengelasan di SMK Muhammadiyah Watulimo.
Nama-nama siswa yang ikut membuat mobil listrik tenaga surya Bayu Retno Aji, Kelas XII, Maulana Ikhsan Yahya S Kelas XII, Ali Machfud Ferdiansyah kelas XI, dan Delta Primadana kelas XI. Semuanya dari Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
Efri Triagus Saumurrochim menjelaskan, ide membuat mobil listrik SMKM itu untuk menambah pengalaman dan skills siswa SMK Muhammadiyah Watulimo. Maka siswa ekstrakurikuler bengkel dan pengelasan diajak membuat mobil listrik tenaga surya.
Pertimbangan lain yang mendorong dia membuat mobil listrik SMKM, pertama, selama masa pandemi Covid-19 siswa belajar online sehingga praktik berkurang.
Kedua, melihat kebutuhan mobilitas transportasi jarak pendek di tempat wisata. Ketiga, menggantikan bentor (becak motor). Keempat, kebutuhan angkutan hasil panen ikan dan pertanian masyarakat.
“Mobil ini dapat menggantikan sumber tenaga pompa air di sawah yang biasanya pakai BBM. Dapat digunakan juga sebagai alat transportasi wisata,” ujarnya.
Riset pembuatan mobil listrik juga melibatkan kepala sekolah dan guru juga untuk riset. ”Bersama siswa, saya melihat riset angkutan sawit. Bentuk mobil saya berkonsultasi dengan kepala sekolah,” tuturnya.
Adopsi Kendaraan Militer
Dari sekian banyak bentuk mobil dipilih model kendaraan militer mini itu. Setelah disepakati lalu digambar desain mobilnya. Kemudian mewujudkan dengan membangun rangka dan bodinya.
”Pengerjaan rangka mulai dari nol dari Desember 2020 sampai Maret 2021,” ujarnya. ”Dikerjakan di bengkel las saya bersama siswa secara bergantian.”
Setelah jadi kemudian test drive. Setelah mobil lulus test drive dibawa ke sekolah untuk pengecatan dan finishing.
Efri menjelaskan, sebagian besar bahan mobil ini terbuat dari besi. “Hampir semua bahan dari besi. Rangkanya dari besi pipa kotak, plat brodes, dan plat untuk body mobilnya,” katanya.
Menurut dia, 100 persen buatan sendiri seperti rangka, bodi, dan briket-briketnya. Gardan yang membeli paket mobil kendaraan listrik.
“Gardan ini termasuk dinamo BLDC 2000 watt. Sedangkan panel surya juga membeli dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan VRLA yang sudah lumayan segi ekonomisnya,” ujarnya.
Efri menerangkan test drive dilakukan selama empat bulan sebelum 100 persen finishing. Test drive dibantu oleh Bapak Mustofa sekitar delapan bulan. Setelah itu, finishing dan akhirnya launching.
Seluruh biaya pembuatan mobil ini Rp 60 juta. Diambilkan dari dana BOS SMK Muhammadiyah Watulimo untuk kegiatan ekstrakurikuler produktif TKR.
Cara Penggunaan
Dari hasil konsultasi dan koordinasi bersama dengan jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) mobil ini dilengkapi dengan kontrol android.
“Kita bisa mematikan dan menghidupkan kontak on/off melalui android. Juga lampu dengan android yang ke depannya juga kita masih mau kembangkan jika ada dana,” ungkap Efri.
“Kemarin Pak Bupati ingin memboyong mobil kita ke pendapa. Mobil listrik ini juga sudah dipesan oleh Desa Munjungan satu unit untuk pariwisata, siap kami buatkan”, ungkap Efri.
Dia menjelaskan pengembangan yang akan dilakukan ke depan setelah evaluasi dan perbaikan. “Kita akan melakukan self driving, ke depannya mobil ini bisa dikendalikan oleh remot. Selain itu, rem otomatis, dan mengukur beban kendaraan secara spesifik, karena sekarang masih belum dihitung bebannya, masih mengira-ira saja sesuai dengan kekuatan mesinnya,” ujarnya. (*)
Penulis Candra Dwi Aprida Editor Sugeng Purwanto