Tugas Memotret Human Interest Bikin Siswa Spemutu Terharu, laporan Beny Syah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik mengangkat tema Human Interest dalam Lembar Kerja (LK) Mata Pelajaran Entrepreneurship, Jumat (11/3/2022). Sementara siswa kelas VIII dan IX temanya Waste of Change.
Koordinator Mata Pelajaran Entrepreneurship Tri Wahyuningsih SPd menjelaskan, pembelajaran entrepreneurship sesuai dengan kurikulum yang telah disusun.
Dengan tema ini para siswa diharapkan bisa mengambil foto human interest dan meresapi makna dari empati, serta mampu memiliki kecakapan editing foto dan video.
“Dan tentunya tidak sampai di sini. Karena goal dari tema ini adalah siswa mampu menciptakan vlog sesuai tema yang telah ditentukan,” ujarnya.
Menurutnya ini bukan tujuan terakhir, sebab dari kegiatan ini diharapkan nilai-nali empati dapat tertanam dan melekat menjadi karakter siswa.
Siswa Terharu
Guru Entrepreneurship Evi Octavia SPd mengatakan, dalam LKK ini siswa kelas VII harus mampu menghasilkan karya fotografi tentang tema yang diangkat. “Dan foto tersebut harus memiliki nilai empati,” ujarnya.
Menurutnya, siswa sangat berkesan setelah melaksanakan tugas yang telah diberikan pada tanggal 3 Maret 2022 ini. “Karena mereka harus membuat karya fotografi dengan poin penting: empati,”
Evi menceritakan, bahkan di kelas tak sedikit siswa yang bercerita pengalaman menariknya saat mencari objek untuk dijadikan karya fotografinya. “Dan bahkan ada yang terharu saat melihat perjuangan seorang pemulung,” ungkapnya.
Wolnov Gilbert Bahja, siswa kelas VII B mengatakan, LK yang diberikan sangat bermanfaat karena mengajarkan betapa pentingnya empati kepada orang lain.
“Tugas entrepreneurship kali ini sangat bermanfaat. Karena kita mengamati dan tentunya hal tersebut dapat dijadikan pelajaran agar kita bisa menghargai dan dapat merasakan apa yang dirasakan saudara-saudata kita sesama manusia,” ungkapnya.
Senada dengan Bahja, Nur Fachjri siswa kelas VII B mengatakan, tema yang diusung benar-benar membuat kita belajar pentingnya berempati dan peduli kepada sesama.
“Ternyata empati itu sangat penting, agar kita selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang, baik itu kesehatan, harta, dan sebagainya. Dari sini saya dapat belajar betapa pentingnya berempati kepada sesama,” terangnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni