Impian Puluhan Tahun
Harapan dapat membeli tanah dan bangunan yang menutupi jalan masjid bukan hanya dirasakan Cak Mad. Impian ini sudah diutarakan oleh Ketua Takmir Masjid al-Muttaqien yang pertama:”= Abdul Hamid Ahmady.
Dia merupakan ayah kandung Dr Taufiqulloh MPdI, mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik. Dari dia PWMU.CO mendapat informasi ada kisah inspiratif: orang kecil yang bersemangat besar ikut menyumbang pembangunan rumah Allah. Menurut Ustadz Taufiq, semula nama Cak Mad hanya terdaftar sebagai ‘Hamba Allah’ dalam list para donatur. Tapi agar kisah ini menggugah hati umat Islam lainnya, dia terpaksa ‘membocorkan’ nama Cak Mad.
Ustadz Taufiq, sapaannya, menjelaskan, Masjid al-Muttaqien memiliki nilai sejarah yang mendalam baginya. Ayahnya dahulu adalah penasihat sekaligus imam rawatib di masjid itu.
Soal kabar pembebasan lahan yang berada di pintu masuk masjid, dia merasa bersyukur. “Dahulu rumah yang berpagar hitam itu milik orang Banjar Kalimantan. Teman bapak dan sudah meninggal. Dahulu ahli warisnya masih keberatan, tapi sekarang sudah dilepas,” katanya, Jumat (11/3/2022). Ustad Taufiq menambahkan, kesempatan itu jangan sampai lepas. Dia sangat berharap panitia mampu membeli tanah dan bangunan itu.
“Dengan terbebaskannya tanah tersebut wajah dan bangunan masjid itu bisa terlihat langsung dari jalan raya. Jadi takmir lebih mudah mengatur pengembangannya. Insyaallah masjid akan semakin makmur pada masa yang akan datang,” tuturnya.
Masjid Berjiwa Filantropis
Di tengah upaya mendapatkan dana untuk pembebasan lahan, takmir masjid tak pernah surut melanjutkan kegiatan berbagi kepada para jumaah dan masyarakat sekitar.
“Masjid ini berjiwa fillantropis sesuai anjuran KH Ahmad Dahlan: memberi dan memberi,” terang Yusuf.
Mak takmir masjid rutin membagikan nasi bungkus setiap Jumat pagi setiap pekan kedua. “Saat shalat Jumat masjid kami selalu ramai. Kami menyediakan 180 hingga 200 nasi bungkus setiap pekan kedua. Jumlah itu selalu habis, dan semua kebagian,” jelasnya saat ditanya mengenai program unggulan masjid.
Selain itu ada kegiatan pengajian yang dilanjutkan dengan pembagian sembako. Bahkan pernah juga dibagikan roti kaleng besar. “Jika saat ini minyak menjadi barang langka, kami telah siap membagikan minyak saat acara pengajian,” imbuhnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni