PWMU.CO – Dosen dan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) berkunjung ke MIM 16 Karangasem Paciran, Senin pagi (7/3/2022)
Mereka berkunjung untuk menjalani pengabdian masyarakat. Para dosen dan mahasiswa ini menjelaskan berbagi materi pembelajaran kepada guru-guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 16 Karangasem.
Kepala Sekolah MIM 16 Karangasem, Niayah SAg menyambut tamunya dengan mengucapkan selamat datang dan terima kasih.
“Selamat datang kami ucapkan kepada rombongan PGSD Umla. Atas izin Allah kita bisa bertemu sekaligus silaturrahim antara dosen dan mahasiswa jurusan PGSD Umla dengan keluarga besar MIM 16 Karangasem. Dan terima kasih sudah mengunjungi kami semoga memberikan manfaat,” sambutnya.
Suara tegas Fatih Futhoni MPd, Kepala Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Karangasem saat memberikan sambutan, menjadikan semangat para guru MIM dan tamu semakin bertambah.
Tiga Hal Mengelola Pendidikan
Fatih -sapaan akrabnya- mengatakan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola pendidikan. Lebih-lebih di era berkembangnya teknologi yang semakin pesat seperti saat ini.
Pertama, pendidikan tidak boleh berhenti dan harus terus maju, kedua, pendidikan saat ini harus berlandaskan keislaman dan akhlaqul karimah, ketiga, pendidikan harus memperhatikan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai stakeholder.
“Pendidikan di era digital seperti sekarang ini sangat dibutuhkan. Tidak boleh berhenti dan harus maju. Harus diterapkan di seluruh lembaga. Berkembangnya teknologi tentu saja kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pun harus maju dan mengikuti perkembangannya,” ungkapnya.
Kedua, pendidikan saat ini harus berlandaskan keislaman dan akhlaqul karimah. Karena menurutnya, media sosial yang dapat diakses oleh berbagai kalangan, jangan sampai akhlak siswa tidak terkontrol sehingga melupakan sekitarnya.
Fatih juga menyampaikan, dengan adanya media media sosial agar jangan sampai menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
“Saat ini, dengan banyaknya pilihan media, anak itu harus dipegangi betul tentang keislaman, juga akhlakul karimah. Jadi bisa imbang antara interaksi dengan sosial atau sekitarnya. Media sosial itu kita yang kontrol, bukan kita yang dikontrol sehingga menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh,” tandasnya.
Sementara itu, hal terakhir yang harus diperhatikan dari pendidikan saat ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai stakeholder. Guru yang memiliki kesempatan dan kemampuan agar selalu belajar sehingga selalu berinovasi.
“Nah, bagi para guru yang punya kemampuan dan kesempatan belajar harus selalu kita dukung agar mampu terus bergerak maju. Karena belajar adalah vitamin dan nutrisi baru. Sehingga dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa dapat berinovasi dan bervariasi,” jelasnya.
Selanjutnya Fatih mengakhiri sambutannya dan mengucapkan basmalah, yang menandakan acara telah dibuka serta diikuti tepuk tangan para tamu dan guru MIM 16 Karangasem.
Presentasi Materi dan Media Pembelajaran
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dua materi. Materi yang pertama disampaikan oleh dosen PGSD Umla, AF Suryaning Ati SPd MPd tentang Media Sciences Augmented Reality Program.
Tika, sapaan akrabnya menjelaskan, seorang pendidik sudah seharusnya mendidik anak-anak sesuai zaman, dan tidak bisa disamakan dengan pendidikan di masa lalu.
“Didiklah anak-anak sesuai dengan zamannya. Jangan disamakan, karena semuanya sudah berubah. Satu yang bisa diterapkan dalam masa sekarang, yaitu prinsip Ali bin Abi Thalib 7×3,” katanya.
Maksudnya, 7 tahun pertama, jadikan anak seperti majikan, karena pada fase itu mereka butuh kasih sayang. Sedangkan 7 tahun kedua jadikan anak-anak sebagai budak atau tawanan. Maksudnya yakni dengan mengajarkan tanggung jawab kepada anak di usia itu.
“Sementara 7 tahun terakhir perlakukan anak-anak seperti sahabat. Nah, ironisnya, kadang orang tua mendidik anaknya dari usia berapapun itu sama,” kata Tika.
Materi yang kedua disampaikan oleh Mochammad Miftahul Huda SPd MPd yaitu tentang Pemanfaatan Media Mentimeter.
Huda, sapaan akrabnya menjelaskan, Media Mentimeter merupakan sebuah media baru yang dapat digunakan untuk presentasi dan memfasilitasi guru agar pembelajaran kepada siswa lebih menarik.
“Mentimeter ini media baru yang bisa dipakai guru agar pembelajaran lebih menarik. Jadi guru bisa lebih berinteraksi dengan siswa karena bisa polling, komentar, tanya jawab, atau kuis,” terangnya.
Niayah berharap agar silaturrahim ini tetap terjaga dan tidak berhenti hanya sampai di sini. Dia juga merencanakan akan menjalin kerjasama lagi antara PGSD Umla dengan MIM 16 Ponpes Karangasem. (*)
Penulis Zulfatus Salima Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni