PWMU.CO– Aksi saudagar cilik meramaikan pasar yang digelar di sekolah ini. Pagi itu suasana Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya terlihat lebih ramai dari biasanya. Sekolah yang berada di Jl. Baratajaya I No 11 itu bak pasar yang dipenuhi aneka makanan, minuman, dan alat tulis.
Tampak puluhan siswa berjajar rapi di depan dagangan yang siap dijual. Anak-anak ini mengenakan masker. Merekapun menawarkan dagangannya dengan semangat pengunjung.
Itulah suasana Outclass Study siswa kelas III yang digelar di halaman sekolah kreatif itu selama dua hari. Mulai Selasa (15/3/2022) dan Kamis (17/3/2022) yang berlangsung pukul 08.00-10.00 WIB.
Kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran siswa berwirausaha sejak dini. Bertema Aksi Saudagar Cilik, kegiatan ini digelar untuk pengenalan uang dan transaksinya melalui praktik langsung dengan menyenangkan.
Kegiatan ini dikemas dalam praktik jual beli secara langsung merupakan aplikasi dari subtema pembelajaran di kelas.
Selain melakukan transaksi jual beli masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil laporan kegiatan pada pekan berikutnya.
Kepala Urusan Kesiswaan SD Muhammadiyah 16 Ira Nurmasari ST mengatakan, acara ini bertujuan menumbuhkankan sikap keberanian siswa untuk menawarkan dagangannya, kreativitas menghias barang yang dijual.
”Tentunya mereka akan menghargai susah dan capeknya mencari uang. Sehingga diharapkan lebih menghargai orangtuanya. Juga mengajarkan berjualan di saat pandemi yang mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan ini mendapat respon positif dari siswa dan orangtua. ”Sebelum praktik jual beli masing-masing kelompok mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari barang dagangan, poster, dan kostum kelompok,” katanya.
Sementara Akhmad Saifuddin Zuhri SKom, guru kelas III mengatakan, kegiatan ini memotivasi semangat anak-anak dalam belajar. Mereka tidak bosan ketika berjualan, kerja sama tim juga diperlukan.
Ada yang bertugas menata barang, berjualan, dan menulis laporan penjualan. ”Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan menyenangkan,” ungkapnya.
Dari pembelajaran langsung yang sudah dilaksanakan, Zuhri berharap dapat memberikan pengalaman berharga untuk siswa-siswi kelas III sebagai bekal kehidupan di masa datang.
Achmad Zahirul Makarim, siswa kelas III, mengaku senang karena jualannya habis. ”Aku senang jualanku laris. Rasanya pingin berjualan lagi. Aku bisa belajar menghitung berapa uang kembalian dan berapa uang yang didapat,” ungkapnya.
Penulis Riska Oktaviana Editor Sugeng Purwanto