PWMU.CO – Dengan suasana yang sederhana dan penuh keramah-tamahan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang menerima dengan baik kedatangan Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Aprianko Suseno bersama dengan beberapa jajarannya untuk bersilaturrahmi.
”Tidak ada maksud lain selain hanya untuk bersilaturahim dengan sejumlah elemen masyarakat. Khususnya bersilaturrahmi dengan Pimpinan Muhammadiyah di Kota Malang,” Aprianko menjelaskan maksud lawatannya ke Kantor yang berlamat di Jalan Gajayana No. 28B, Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jumat (20/1) petang kemarin.
(Baca: TNI AD Ungkap Tanda-Tanda Kebangkitan Komunis di Hadapan Siswa Muhammadiyah)
Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1998 ini lalu berbincang banyak hal. Tak terkeculai terkait dengan persoalan kebangsaan. Aprianko mengatakan, saat ini Indonesia tengah diuji dengan berbagai permasalahan yang dapat menggrogoti nasionalisme Warga Negara Indonesia. Selah satunya adalah semakin seringnya benturan antar kelompok masyarakat. Selain itu masyarakat juga dengan gampangnya diadu domba.
”Dalam konteks yang lebih luas, kita wajib mewaspadai bahaya Proxi War atau perang keterwakilan. Yakni, ketika lawan menggunakan kekuatan pihak ketiga untuk berkelahi. Satu sama lain tidak secara langsung berhadapan,” terang Dandim yang baru menjabat 1 tahun ini.
Aprianko pun mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya Muhammadiyah untuk secara bersama-sama menjaga stabilitas bangsa Indonesia. ”Muhammadiyah punya rekam jejak yang baik untuk bisa berperan menjaga stabilitas bangsa,” tegasnya.
(Baca juga: Tentara Ini Jadi Ketua Ranting Muhammadiyah dan Wakafkan Rumah-Tanahnya untuk Dakwah)
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PDM Kota Malang Dr Abdul Haris MSi menyambut baik kedatangan Dandim beserta rombongan ke kantor PDM Kota Malang. Haris menyampaikan, dalam aspek berperan menjaga keamanan dan ketertiban, Muhammadiyah sudah sejak dahulu sudah ikut berpartisipasi.
”Itu dibuktikan dengan hadirnya Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) yang senantiasa mengawal keamanan dan ketertibandi masyarakat. Bahkan, kiprah KOKAM telah tercatat dengan jelas di perjalanan sejarah Bangsa Indonesia,” ungkap Haris.
Sementara menanggapi isu terkait merebaknya kelompok-kelompok anti Pancasila, Haris dengan tegas mengungkapkan Muhammadiyah menolak pandangan itu. Karena sebagai dasar negara, Pancasila dalam pandangan Muhammadiyah diistilahkan dengan darul ‘ahdi wa syahadah (Negara Kesepakatan).
(Baca ini juga: Kalau Tidak Ada Muhammadiyah Saya Tak Jadi Bupati: Nostalgia di Malang, Kang Yoto Cerita Kesuksesan Memimpin Bojonegoro)
”Negara Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar negara dimaknai oleh Muhammadiyah sebagai negara hasil kesepakatan dan negara kesaksian atau darul ‘ahdi wa syahadah,” Haris menegaskan.
Haris menginformasikan bahwa dalam waktu dekat ini Muhammadiyah melalui KOKAM Pemuda Muhammadiyah bakal mengadakan Diklat dengan tajuk Bela Negara. Renacananya, kegiatan itu diikuti tak kurang dari 85 orang.
”Muhammadiyah selalu berkomitmen dan berpartisipasi di setiap praktik sosial kemasyarakatan yang dikolaborasikan dengan program Kodim beserta elemen masyarakat lainnya,” tandasnya. (ade/aan)