PWMU.CO – Stigma negatif pada panti asuhan Muhammadiyah dijawab dengan indah oleh Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Bareng Kota Malang. Dengan pola pengasuhan baru yang berbasis Al Islam dan Ke-Muhammadiyahan, Panti ini menempatkan ketauhidan dan ilmu sebagai landasan dasar pembentukan perilaku dan konstruksi ilmiah. Sekretaris Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiya (PDM) Kota Malang Zainal Abidin mengatakan hal itu dalam serah terima jabatan pengurus di Aula Panti yang terletak di Jalan Bareng Tenes 4 A/637 Malang, (21/1).
Wakil Ketua PDM Kota Malang Ir H Agus Purwadyo menjelaskan, Panti ini sedang menuju kualitas pelayanan prima, pencetak kader kader pimpinan Muhammadiyah, sebagaimana pernah disampaikan Prof Amien Rais ketika menginap di Panti tahun 2002.
(Baca: Ikhlas dan Kualitas Pengasuhan, Dua Syarat bagi Pejuang Panti dan Ketika Pembalap Bule ‘Menyerbu’ Panti Asuhan Muhammadiyah Kepanjen)
Ketika itu, cerita Agus, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Klojen memohon pada Amien Rais untuk menjadi khatib Idul Fitri. “Beliau bersedia menjadi khatib asal diperbolehkan menginap di Panti Bareng ini,” jelasnya. Agus lalu mengungkapkan alasan Amien Rais meminta menginap di situ. “Siapa yang dekat anak yatim dan orang miskin, itulah tanda awal keberpihakan yang benar. Apalagi menjaga mereka dalam syariat agama Allah,” kata Agus menirukan Amien. Padahal saat itu, tutur Agus, Amien Rais dalam ancaman.
Ketua PCM Klojen Malang Ikhtibar Nawa Atmaja menyampaikan, pergantian pengurus Panti adalah upaya mengoptimalkan gerakan Al Maun. “Gerakan mencintai anak yatim dan pemberdayaan mereka yang terpinggirkan. Jadi harus serius dan bervisi kemajuan. Tidak hanya sekedar melakukan kegiatan tetapi menjadikan lembaga ini sebagai jalan kebaikan kita semua,” tuturnya.
Adapun Pengurus Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Bareng Kota Malang yang baru dilantik adalah Drs Dasuki MM (Ketua), Muflihun Tasrif (Sekretaris), Purnomo (Bendahara), Abdul Majid Syam (Ketua tim Pengembangan, Pendidikan, dan Pesantren, serta Zainur Rahmat (Ketua Tim Fundraising).
(Baca juga: Panti Asuhan Muhammadiyah Ini Tampung Puluhan Balita, Ada yang Berusia 6 Bulan dan Kecil-Kecil Jadi Pengusaha, Hasilnya Disumbangkan ke Panti Asuhan)
Dalam acara pelantikan ini diisi pula tampilan kreativitas santri antara lain nasyid yang diiringi dengan alat musik dari bahan bekas, tahfidz Quran, Hizbul Wathan, Tapak Suci, dan tampilan dai cilik Ananda Rizki.
“Dalam kepengurusan ini, kami memiliki orientasi menjadikan Panti ini sebagai pesantren keilmuan dan pesantren kader. Output-nya kader Muhammadiyah yang sukses dunia akhirat,” kata Dasuki usai pelantikan. Selamat! (Uzifah)