Jelang Ramadhan, Majelis Tabligh PP Aisyiyah Latih Dakwah Digital, Liputan Ain Nurwindasari dan Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Majelis Tabligh (MT) Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah menggelar Pelatihan Mubalighat Digital lewat Zoom, Senin (21/3/22) sore. Pelatihan berlangsung dua hari dengan materi strategi dakwah digital, terutama video. Materi ;anjutan akan disampaikan Selasa (22/3/2022) sore.
Manajer Pusat Syiar Dakwah Digital (PSDM) PP Muhammadiyah Arif Nur Kholis dan Pembina MM Kine Club Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Budi Dwi Arifianto SSn MSn hadir menjadi narasumber di hari pertama.
Ketua MT PP Aisyiyah Dra Cholifah Syukri MSi menyatakan, Majelis Tabligh punya keinginan besar dengan hadirnya Ramadhan 1443 H yang sudah di ambang pintu. Tak kurang 15 hari ke depan.
“Sudah mendesak sebetulnya, sudah terlambat, untuk menghadapi Ramadhan kok baru pelatihan. Tapi nggak apa, kita harus berbuat, mempersiapkan untuk tabligh digital ini,” ungkap Cholifah.
Dia bersyukur atas terselenggaranya pelatihan ini. “Muballighat akan terbekali dengan mantap, dengan dakwah digital. Karena ini sudah menjadi keniscayaan, tidak mungkin kita mengelak dari dunia digital!” tegasnya.
Cholifah menegaskan, dunia digital tak sekadar hiburan, bahkan sudah ada yang menggunakan untuk menyebarkan ideologi kaumnya. “Kita harus mengejar ketertinggalan kita untuk menjadikan media digital sebagai media dakwah yang mencerahkan!” imbaunya.
Dia berharap, pelatihan ini memunculkan kreativitas menggunakan media sosial sebagai sarana strategi dakwah digital. “Setelah ini, diharapkan ibu-ibu akan mengimplementasikan pelaksanaan tabligh digital dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Konten Perempuan Berkemajuan
Ketua PP Aisyiyah Dr Siti Aisyah MAg bersyukur dan berterima kasih kepada MT PP Aisyiyah atas pelaksanaan pelatihan ini. “Tema Ramadhan tampak strategis, karena di sinilah suasana religiusitas terbangun,” ujarnya.
Maka, dia mengimbau peserta untuk mengisi dengan konten-konten Islam berkemajuan dan perempuan berkemajuan. “Saya juga mengundang ibu-ibu muda yang tergabung dalam kader mubalighat dan juga ada yang tadi menyampaikan sudah tergabung di Majelis Tabligh PDA Gresik,” sambungnya.
Siti Aisyah menilai, sebagian besar yang tampil di media sosial masih muballigh, bukan mubalighat. “Tidak hanya good looking, tapi juga good content yang bisa mengimbangi info-info atau tabligh yang ada,” ungkapnya.
Dia lantas menyampaikan pesan PP Aisyiyah, “Tampillah sebagai mubalighat Aisyiyah, baik dari penampilan fisiknya dan budaya yang berkembang di Asiyiyah berbeda dengan budaya di luaran, karena kita punya paham Islam berkemajuan!”
Untuk kontennya, dia mengenalkan buku Tuntunan Ramadhan dari Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT). “Bisa menjadi tema tabligh!” tuturnya.
Peserta juga bisa menyampaikan materi yang sudah diolah MTT. “Demikian juga bisa dari pelajaran KH Ahmad Dahlan. Belum banyak ditablighkan. Kemudian isu-isu perempuan, perempuan berkemajuan yang dari Makassar,” imbuhnya.
Dia berharap, usai mendapat penjelasan empat pemateri yang terbagi dalam dua hari ini, para peserta langsung praktik. “Langsung action menyiapkan segala sesuatu sehingga sebelum Ramadhan bisa muncul,” tegasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni