PWMU.CO – Ada yang istimewa pada acara Silaturahmi ke-3 Keluarga Besar Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kota Surabaya, Ahad (22/1). Pasalnya, salah satu alumninya, datang untuk menjadi pembicara dalam acara yang bertempat di Panti Asuhan Tambaksari Surabaya.
Dia adalah Erik Budianto MPdI, alumni tahun 2005 Panti Asuhan Muhammadiyah Gresikan, Surabaya. Erik memberi sejumlah motivasi kepada para santri Panti Asuhan Muhammadiyah se-Kota Surabaya.
(Baca: Trensains Akan Diadopsi untuk Panti Pesantren Muhammadiyah di Surabaya dan Amien Rais Disambut Meriah di Surabaya, Resmikan Panti Trensains Muhammadiyah)
“Manusia mulia bukan karena kekuatan fisik, melainkan karena dia berhasil memaksimalkan potensi hati, qalbu, dan pikirannya untuk memahami rahasia kalam-kalam Allah,” ungkapnya. Sebaliknya, kata Erik, jika ada manusia yang tidak mau mengeksploitasi potensi untuk menggali rahasia Ilahia, maka manusia seperti itu lebih rendah nilainya dari binatang.
Erik pun menasehati para santri panti agar membekali diri dengan iman. “Ketika adik-adik memiliki iman yang menghujam di dalam dada, insyaallah hidup adik-adik akan tertata,” tuturnya. Setelah iman, kata Erik, harus ditambah dengan ilmu.
(Baca juga: Canangkan Pola Pengasuhan Baru, Panti Asuhan Tempat Amien Rais Pernah Menginap)
Erik berkisah, ketika mengikuiti Program Ulama Tarjih di UMM, dia ditakdirkan oleh Allah untuk tidak lulus. “Tapi tetap ada hikmahnya. Saya didorong untuk terus melanjutkan kuliah di Fakultas Agama Islam UMM pada tahun 2009,” ucapnya. “Selama kuliah saya menjadi marbot masjid di salah satu perumahan di dekat kampus. Di situ saya sering berdiskusi dan berdialog dengan warga setempat, yang secara tidak langsung membentuk pola pikir dan karakter saya,” kisahnya.
“Maka, saya berpesan pada adik-adikku untuk mencari teman yang baik dan lingkungan yang mendukung potensi kita untuk menjadi pribadi yang luar biasa,” kata Erik yang melanjutkan studi di Program Magister Ilmu Agama Studi Islam UMM. Baca sambungan di halaman 2: Berbagai kegiatan Erik lakoni ….