TB dan Teologi Al-Maun
“Kita di Muhammadiyah selalu diingatkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘Alamin. Islam mengajarkan kepedulian terhadap nasib manusia, termasuk mereka yang rentan dan para penderita TB dan TB-HIV. Kepedulian itu terungkap dalam banyak ayat al-Quran dan hadits Nabi, terutama dalam surat al-Ma’un. Dan pasien TB termasuk termasuk yatim sosial,” terangnya.
Dia menjelaskan Aisyiyah memiliki program di bidang kesehatan tahun 2015-2020. Yaitu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian dan pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak menular, serta pencegahan penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.
“Dalam konteks gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar dan tajdid, peran Aisyiyah di bidang kesehatan merupakan komitmen pribadi kaum perempuan untuk berbuat kebaikan setara dengan laki-laki dalam kapasitas sebagai khairu ummah. Yakni umat terbaik di muka bumi, sesuai surat Ali Imran ayat 110 dan an-Nahl ayat 97,” jelasnya.
Selain itu, menurut dokter yang pernah menjadi kepala puskesmas di di Madiun ini, belasan tahun silam ini program bidang kesehatan Aisyiyah juga selaras dengan al-Maidah ayat 32: “Barang siapa memelihara kehidupan seseorang, ia seakan-akan telah menolong kehidupan seluruh manusia.”
Dokter Sofi juga mengutip sebuah hadis, “Sebaik-baik manusia adalah yang terbaik pekertinya dan bermanfaat untuk sesama manusia.” (H.R. al-Baihaqi).
Menurutnya dengan prinsip tauhid tersebut, maka pelayann kesehatan pada setiap kebijakan dan kegiatannya, berlandaskan petunjuk Allah (hudan), berpangkal pada hukum Allah (furqan), serta semangat untuk mengabdi (ghirah perjuangan).
Dia mengungkapkan bahwa dirinya pernah diingatkan terkait profesinya sebagai dokter juga merupakan mubalighat. “Saya pernah diingatkan, ‘Bu Sofi ini mubalighat di bidang kesehatan, yang harus mencari di ayat al-Qur’an dan hadis’. Masyaallah luar baisa ya. Semua firman Allah sudah mengatur semuanya,” tuturnya.
Rokok Haram Implementasi Teologi Al-Maun
Dokter Sofi mengungkapkan Muhammadiyah dan Aisyiyah sangat memahami teologi al-Maun maupun implementasinya. Hal ini bisa dilihat di antaranya dari fatwa Muhammadiyah yang mengharamkan rokok.
“Muhammadiyah merupakan satu-satunya organisasi yang mengharamkan rokok. Dan ini ada hubungannya dengan teologi al-Maun dalam penanggulangan TB. Karena pasien TB yang laki-laki ternyata 90 persen di antaranya adalah perokok,” jelasnya.
Menurutnya, Aisyiyah memang layak dikatakan sebagai organisasi dengan komitmen yang tinggi dalam penanggulangan TB. Hal ini bisa dilihat ketika PWA Jatim dan PDA melakukan rapat koordinasi pada 12 September 2021 dan mengeluarkan beberapa keputusan.
“Di antaranya Nomor 6 Program TB Care Aisyiyah kemitraan dengan Global Fund akan berakhir pada Desember 2020. Keberlanjutan program akan tetap dilakukan dengan mekanisme internal Aisyiyah. Nomer 11 meningkatkan jejaring Aisyiyah secara internal maupun eksternal untuk percepatan realisasi program,” ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni