Cerianya Outing Class MIM 5 Cangaan. Liputan Ummu Salamah, Kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Rabu (16/3/2022) menjadi hari yang indah. Keceriaan nampak di wajah siswa-siswi MI Muhammadiyah 5 Cangaan Ujungpangkah Gresik, karena hari ini menjadi menjadi hari yang ditunggu-tunggu.
Pasalnya pada hari itu mereka akan melaksanakan out class study di Monumen Tugu Pahlawan, Museum Sepuluh November dan Atlantis Land Surabaya.
Muhammad Khoirun SPdI, ketua panitia pelaksana menjelaskan, kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu siswa karena sudah lama tidak ada kegiatan.
“Mengingat adanya himbauan pemerintah yang berupa PPKM untuk meminimalisir Covid-19, dan pada kesempatan ini baru bisa terlaksana”, ujarnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas V dan IV beserta orang tua, semua guru, ada juga kelas II dan III. Jumlah keseluruan 68 peserta.
Menggali Sejarah
Setibanya di Museum Sepuluh November, anak-anak antusias untuk mengantri tiket dan ingin segera masuk. Setibanya di dalam Museum, Thania Rania Putri, siswi kelas VI merasa takjub dan senang karena bisa belajar sejarah.
“Waw, penuh pembelajaran sejarah. Dengan pembelajaran model out class ini mudah diingat dan langsung singgah di otak, karena kami bisa melihat langsung miniatur, patung dan gambar serta penjelasan melalui video,” ujarnya.
Ahmad Fayis Mutawally siswa kelas V juga mengatakan, pembelajaran sejarah lebih cocok di sini, karena siswa jadi banyak tahu.
“Banyak hal yang kita tahu terutama para tokoh pejuang daerah kita, yakni tokoh pejuang dari Jawa Timur khususnya dari Surabaya beserta perjuangannya serta tempat-tempat yang bersejarah,” ungkapnya.
Tidak kalah serunya, Shahira Letisia, Shella Noor Ar-Rois, Gilang Ramadlan dan masih banyak siswa lainnya mengatakan, pembelajaran out class sangat menyenangkan dan lebih mudah dicerna karena melihat obyeknya langsung apalagi didampingi orang tua dan guru.
Pembelajaran sejarah yang selama ini kurang diminati karena dirasa sulit, ternyata dengan pembelajaran out class bisa enjoy, menyenangkan, mudah diingat dan penuh wawasan.
Pembelajaran yang menyenangkan dengan nuansa study tour bisa memudahkan otak menyerap pemahaman. Ini merupakan manfaat dari pembelajaran out class.
Serasa Hijrah ke Kutub
Setelah dari Monumen Sepuluh November yang sering dikenal dengan Tugu Pahlawan, rombongan beranjak ke Atlantis Land.
Di tempat ini lebih seru lagi, sebagaimana diungkapkan Zidan Ramadhan dan Arif Rahmanul Iman, siswa kelas VI yang tak sabar ingin ber-selfie dengan Dinosaurus dan renang.
“Pembelajaran out class ini benar-benar kami nikmati dan menjadi pembelajaran berharga,” ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Hiya Citra, Masyitah Mar’ah Syatirah dan Rizka Khulaidah Aldania yang didampingi orang tuanya.
Setelah berkeliling melihat Istana Dinosaurus yang begitu banyak ragam dan bentuknya mereka tak lupa segera berlari menuju dunia salju. Mereka sangat penasaran dan antusias untuk masuk.
Sesampainya di dalam, mereka mengaku seperti hijrah ke kutub. “Dnginnya betul-betul terasa, kami sambil bermain seluncur, selfie dan sebagainya,” terang Hiya Citra.
“Tapi kita tidak sekuat Pinguin. Pinguin bisa bertahan hidup di daerah kutub yang bersalju, sedangkan kita cuma beberapa menit saja. Ada yang bisa bertahan 10 menit, 15 menit menahan dinginnya es,” kata Ilham Sahputra.
Para siswa betul-betul menikmati kehidupan laksana di kutub es sambil berselfie ria. Mereka mengabadikan indahnya dunia es dengan mengibaratkan hidup di kutub.
Pukul 17.30 WIB, di area depan Istana Atlantais Land ada atraksi yang sangat memukau para pengunjung, yakni atraksi sepeda balap, badut dan air mancur bergoyang.
Semua pengunjung berkumpul dan bersorak, berteriak penuh kegembiraan. Sebagai atraksi penutup, diputarkan video tiga dimensi yang menceritakan kehidupan bawah laut.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB, rombongan MI Muhammadiyah 5 Canga’an meninggalkan Atlantis Land dan pulang menuju Gresik. Setibanya di rumah nanti, siswa-siswi diberi tugas untuk membuat karya tulis bercerita dengan apa yang sudah dilihat dan dialami untuk dikumpulkan kepada wali kelas masing- masing. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni