Penulis Terbaik PWMU.CO Tahun 2022 Berbagi Kiat, Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Dadang Prabowo.
PWMU.CO – Kontributor asal Gresik Sayyidah Nuriyah SPsi meraih predikat Penulis Terbaik I di Milad Ke-6 PWMU.CO, Sabtu (19/3/22). Raihan ini menyempurnakan prestasinya sebagai Penulis Terviral dan Penulis Terproduktif PWMU.CO Tahun 2022.
Tulisannya yang berjudul Heboh Pertemuan Sobat Virtual di Titik Nol Pemberangkatan berhasil memikat dewan juri untuk menetapkannya sebagai penulis terbaik. Sayyidah—panggilan akrabnya—berbagi kesempatan berharga yang membuatnya rajin menulis berita di PWMU.CO.
“Ustad Fatoni (Pemimpin Redaksi atau Pemred PWMU.CO) menugaskan saya menulis kajian yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun lalu,” terang penulis 397 berita dalam setahun (Maret 2021- Maret 2022) itu.
Saat itu, Sayyidah menerima tantangan sang Pemred untuk menulis kajian daring itu selama sebulan Ramadhan. Setiap hari, dia berusaha menulis kajian itu. “Di bulan Ramadhan, tidak ada salahnya menanam kebaikan dengan menulis,” ungkapnya.
Pengalaman menulis selama Ramadhan itulah yang kemudian membuatnya keterusan dan ketagihan menulis berita di portal berita milik PWM Jawa Timur tersebut.
Untuk itu, Sayyidah mengucapkan terima kasih kepada Pemred PWMU.CO yang tidak hanya membuatnya rajin menulis sebulan, tapi juga menempanya selama setahun. “Ternyata, Pak Fatoni tidak se-killer seperti yang tertulis,” kesannya.
Kiat Jadi Penulis
Kepada PWMU.CO, Sayyidah berbagi kiat-kiat menulis. Pertama, memandang kegiatan menulis sebagai sarana memperbanyak amal kebaikan.
Selama ini, ketika dirinya mager (akronim malas gerak), dia ingat amalnya masih sedikit. Sehingga tawaran menulis yang Pemred PWMU.CO berikan, ia anggap sebagai ladang penambah amal.
“Lagian, mumpung masih diberi nikmat sehat. Eman kalau (kesempatan belajar menulis) disia-siakan,” lanjut konselor di Berlian School itu.
Kedua, menikmati proses liputan yang menambah pengetahuan. Sayyidah menerima dengan senang hati tugas-tugas liputan dari Redaktur PWMU.CO. Apalagi saat meliput kegiatan dengan pemateri ciamik, perempuan yang hobi belajar ini bahagia mendapat banyak tambahan pengetahuan.
Ketiga, rajin membaca hasil editan. Dia selalu membaca berita yang dimuat, kemudian membandingkan dengan berita asli yang dia tulis. Dia juga menandai aneka perbaikan di catatan daringnya. “Saya warnai, catat, dan ingat pembetulannya. Itu yang saya terapkan di tulisan berikutnya,” ujarnya.
Belajar dari hasil editing, dia bahkan mengingat patokan jumlah baris kalimat di setiap paragraf agar beritanya enak dibaca. Dia juga mengingat patokan minimal panjang naskah berdasarkan jumlah halaman di aplikasi catatan ponselnya.
Selain membaca tulisannya sendiri, ia juga membaca tulisan dari kontributor yang lain. “Biar menambah wawasan gaya penulisan dan kosa-kata,” ungkapnya.
Meskipun mendapat predikat sebagai penulis terbaik pada Milad Ke-6 PWMU kali ini, dia mengaku masih butuh belajar. Dia berharap, prestasi yang ia raih menjadi lecutan baginya untuk terus belajar dan meningkatkan diri.
Di balik kesuksesannya menjadi penulis terbaik itu, Sayyidah mengungkap sosok yang paling berperan penting adalah Mohammad Nurfatoni. Baginya, Pak Pemred adalah mentor sekaligus motivatornya untuk selalu menulis. “Beliau sosok yang selalu bersedia membimbing saya,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Kontributor Naik Kelas