LDK Jatim Berdakwah di Lokalisasi, Lapas, Anak Jalanan, dan Komunitas Punk, liputan kontributor PWMU.CO Situbondo: Pandu Anom Nayaka
PWMU.CO – Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Muhammad Arifin MA menyampaikan rasa terima kasih kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Situbondo.
Pasalnya acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Dai Komunitas yang digelar LDK PWM Jatim di Ruang Pertemuan SMA Muhammadiyah 1 Panji, Sabtu (26/3/2022), berjalan sukses.
“Terima kasih pada PDM Kabupaten Situbondo yang telah memfasilitasi acara ini dengan baik dan cukup sempurna karena terlihat dari pembukaan ini begitu ramai,” ujarnya.
Bimtek Regional II bertema Dai Komunitas Hadir Mencerahkan dan Menggembirakan itu diikuti 30 peserta dari Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, dan Lumajang. Mereka adalah perwakilan majelis dan ortom di antaranya dari PDM, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) dan LDK kabupaten.
“Memang ada lima daerah saja karena pada tahun 2022 ini harus selesai se-Jawa Timur dengan melihat jangkauan daerahnya,” ujarnya mengenai peserta regional III.
Arifin, sapaan akrabnya, menjelaskan LDK ini juga merupakan salah satu bentuk dari penguatan kelembagaan. “Karena LDK ini baru terbentuk pascamuktamar di Makasar tahun 2015 yang lalu. Akan tetapi syukur alhamdulillah sudah sempurna,” kata dia.
Dia lalu menjelaskan kenapa acara regional III ini diadakan di Situbondo? “Karena yang kita pilih adalah lembaga yang belum bergerak. Kalau sudah bergerak tidak perlu kita tempati, akan tetapi perlu adanya motivasi,” dia sendiri menjawab pertanyaan retorisnya.
Biasa Tidur di Tikar
Arifin menambahkan menjadi dai di LDK itu sudah terbiasa tidur dalam ruangan kelas. Di kasih tikar sudah biasa. “Karena cara dakwahnya berceramah pada anak jalanan dan PSK,” ujarnya.
“Kita menggunakan jas pada acara ini biar kelihatan gagah sedikit, akan tetapi kalau sudah di luar kita coboy-an saja,” tambahnya.
Dia bersyukur program LDK sudah berhasil di beberapa tempat dan menjadi pendamping khusus pada lembaga pemasyarakatan (lapas). “Untuk di Blitar, Tuban, dan Ngawi lapas anak diserahkan kepada tim LDK PWM Jatim dan Aisyiyah,” ungkapnya.
“Pembinaan sudah cukup bagus dan intens termasuk di Surabaya. Beberapa titik lokalisasi di Surabaya dibina oleh LDK PWM Jatim,” ujarnya.
Oleh karena itu, sambungnya, kita harus bergerak dan bergerak. “Insyaallah lembaga pemerintah pun ketika kita masuk memberikan pembinaan itu sangat senang. Dan mereka sangat membantu, termasuk program Aisyiyah yang bernama Qaryah Thayyibah yang merupakan dakwah komunitas PDW (Pimpinan Wilayah Aisyiyah) Jatim,” ungkap dia. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni