Ramadhan: Kebahagiaan bagi Mukmin, pun bagi Pendosa, oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan Nasa’i, sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ. رواه أحمد، والنسائي وصححه الألباني في “صحيح النسائي”
Dari Abu Hurairah Raḍiyallāhu ‘anhu, Rasululah Sallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Telah datang kepada kalian Ramadhan sebagai bulan bulan penuh keberkahan. Allah Subhananhu wa Ta’ala mewajibkan kalian untuk berpuasa, dibuka pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu di dalamnya muslihat setan-setan, bagi Allah di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang dari kebaikannya maka sungguh ia terhalang (dari kebaikan yang utama)”. (HR Ahmad dan Nasa’i)
Bulan Terindah
Bulan suci merupakan bulan yang terindah dari bulan-bulan lainnya, karena bulan itu sesungguhnya menyimpan kebahagiaan dan kegembiraan khususnya bagi setiap mukmin.
Al Hafidh Ibnu Rajab berkata: “Bagaimana seorang mukmin tidak bahagia dengan dibukanya pintu-pintu surga, bagaimana seorang pendosa tidak bahagia dengan ditutupnya pintu-pintu neraka, bagaimana yang orang yang cerdas tidak berbahagia saat dibelenggu setan-setan, adakah bulan yang serupa deangat saat yang indah ini?
Sehingga bulan Ramadhan dapat diilustrasikan sebagai tempat atau suasana yang indah dan membahagiakan bagi setiap Mukmin. Nuansa waktu-waktu di dalamnya begitu membahagiakan karena senantiasa memberikan pahala yang berlipat-lipat bagi pelaku kebaikan dan ketaatan kepada Allah.
Hampir tidak ada seseorang yang merasa menyesal setelah melakukan kebaikan dan ketaatan, hal ini menunjukkan bahwa melakukan kebaikan dan ketaatan itu sangat membahagiakan. Di samping itu ada suasana menikmati kuliner ketika saat berbuka walaupun dengan hidangan seadanya, apalagi hidangan yang istimewa bagi yang mampu.”
Sebagaimana yang diungkapkan oleh al-Hafidh Ibnu Rajab di atas, setiap Mukmin akan berbahagia karena peluang masuk surga sangat besar baginya. Bagi orang-orang yang suka berdosa juga berbahagia karena selama di luar Ramadhan akan mengalami kesulitan untuk berjuang mengubah diri menjadi lebih baik, dan saat yang tepat adalah di bulan Ramadhan untuk berusaha berubah senyampang tingkat kondusivitas untuk sangat memungkinkan.
Demikian pula bagi orang-orang memiliki orientasi ke depan ingin lebih baik, maka bulan Ramadhan merupakan peluang yang sangat penting untuk mereposisi diri di hadapan Sang Maha Pencipta Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Diwajibkan Berpuasa
Sebagaimana dalam teks hadits di atas, di dalam bulan Ramadhan diwajibkan berpuasa. Hal ini merupakan bentuk pengkondisian yang sangat luar biasa bagi umat ini. Sehingga secara serentak setiap mukmin akan menjaga dirinya lebih baik dari sebelumnya. Itulah sebabnya bulan ini harus disambut dengan kekuatan iman yang penuh, agar dapat memetik hasil yang maksimal di kebun Ramadhan ini.
Bukan hanya masa sekarang ini puasa diwajibkan akan tetapi juga untuk umat-umat terdahulu, dalam rangka agar umat dapat mereposisi atau memposisikan kembalinya dirinya di hadapan Allah Subhanahu nwa Ta’ala secara tepat.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (al-Baqarah: 183)
Baca sambungan di halaman 2: Susah tapi Bahagia
Discussion about this post