Semua Butuh Ilmu
Wisnu mengatakan, apapun itu kita butuh ilmu. Soal bisnis, soal pernikahan, soal anak pun kita butuh ilmu. “Ini bukan main-main lho, soal anak ini bukan kita menyerahkan seluruhnya pada sekolah”, katanya.
Tadi Ayah Irwan (penggiat keayahan), lanjutnya, sudah sampaikan bagaimana kita ada kolaborasi dengan pihak sekolah. “Kalau memang kita rasa tidak pas dengan apa yang sudah kita ajarkan sesuai dengan agama islam terus tidak cocok dengan sekolahnya hati-hati jangan dipaksakan,” ujarnya.
“Walaupun sekolah itu sekeren apapun jika kurikulumnya tidak mendukung untuk asuh anak kita dan pola asuhnya tidak sesuai dengan apa yang kita mau lakukan untuk anak kita, misalnya di sekolah tersebut mungkin ada hal-hal yang sangat bertentangan dengan syariat,” lanjutnya.
Dia melanjutnya, anak-anak kita inikan salah satu pahala jariah atau investasi akhirat kita juga. Ketika manusia mati semua amalan kita itu tidak bisa kita cari lagi.
“Artinya amal kita sudah cukup pada saat kita meninggal kecuali tiga hal salah satunya adalah anak shalih yang mendoakan orangtuanya, bukan anak yang ganteng, kaya, terkenal, tapi anak sholih yang mendoakan orangtuanya,” ujarnya.
Mendidik Anak Shalih
Selanjutnya, bagaimana kita mendidik anak kita menjadi anak shalih sehingga anak shalih ini menjadi investasi akhirat kita bukan hanya di dunia. “Di dunia juga penting tapi akhirat sangat penting,” ucap ayah tiga anak ini.
Ia menambahkan, akhirat kehidupan yang sangat panjang. Alam kubur, alam barzah, prosesnya sangat panjang dan kita akan abadi di akhirat nanti. “Jadi kita butuh anak yang sholih karena kita tidak tahu ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah kita belum tau apa sudah bermanfaat buat orang lain dan kita juga tidak tau sedekah kita ini bisa dinilai jariyah sama Allah,” katanya.
Jadi, lanjutnya, sekarang kita coba untuk memaksimalkan semaksimal mungkin agar anak kita bisa menjadi anak shalih. “Jadi kita sebagai orangtua itu butuh sekali ilmu parenting, jangan main-main dan jangan santai-santai saja,” tutupnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni