Opini oleh Imam Shamsi Ali *)
PWMU.CO – Baru saja saya meninggalkan kampung halaman, Indonesia, menuju kampung halaman lain, Amerika Serikat. Kunjungan saya kali ini cukup singkat. Tapi jadwal begitu ketat, serasa diperas tenaga dan pikiran ini. Tapi yang pasti, hati senang dan bahagia bisa melakukan aktivitas singkat itu di Indonesia.
Ada satu hal yang barangkali cukup menggelitik, atau tepatnya mengganggu pikiran saya selama beraktivitas itu. Hampir di setiap kegiatan dialog, ceramah, diskusi, bahkan wawancara, ada pertanyaan-pertanyaan yang seolah jika kedua kampung halaman saya ini, sudah minim harapan.
(Baca: Ini Kata Imam Besar Masjid New York tentang Kekhawatiran Umat Islam Amerika terhadap Presiden Trump)
Anehnya pikiran yang cukup pesimis itu seolah sedang dialami oleh kedua kampung halaman itu. Tentu kampung halaman yang saya maksud adalah Indonesia dan Amerika Serikat.
Indonesia dianggap sedang mengkhawatirkan karena adanya “gesekan-gesekan” antarkelompok, yang sering melibatkan pemegang otoritas. Tidak jarang saya dengar pertanyaan atau keluhan jika Indonesia saat ini terancam disintegrasi dan perpecahan. Atau Indonesia saat ini sedang terancam oleh infiltrasi luar, tendensi ekstremisme Islam dari Timur Tengah misalnya.
Sementara Amerika Serikat ditenggarai sedang menghadapi musibah besar dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden ke-45. Dari karakter pribadinya, kontroversi cara pandang, hingga ke retorika politiknya dianggap mengancam eksisensi Amerika sebagai negara “super power” yang dibangun di atas fondasi konstitusi yang solid.
(Baca juga: Inilah Beda Obama dan Trump Menurut Imam Besar Masjid New York, Shamsi Ali)
Terpilihnya Donald Trump oleh sebagian di Indonesia dianggap ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi universal, mengancam pilar-pilar kebebasan. Dan terpenting, merendahkan nilai-nilai Amerika yang tinggi.
Tapi benarkah demikian? Benarkah jika kedua negara dan bangsa besar ini sedang berada di ambang permasalahan yang mengkhawatirkan? Apakah benar jika nilai-nilai kebebasan dan tolerasi telah minim di kedua negara itu?
Saya melihatnya tidak demikian. Justeru saya melihat kedua bangsa besar itu sedang menjalani ujian untuk naik kelas. Bahwa di setiap akhir semester pasti ada ujian. Melalui ujian itulah seseorang atau sekelompok orang akan menaiki jenjang selanjutnya dalam perjalanan hidupnya. Baca sambungan di halaman 2: Kerukunan beragama itu ….