Atasi Tantangan
Fatoni mengungkap, buku cetakan kedua ini lebih bagus. Selain lebih tipis, warnanya juga lebih tegas. “Lebih jreng, padahal (hanya) dua hari (cetak). Sudah tahu contohnya, cetakan kedua lebih baik,” ujarnya.
Suksesnya cetakan kedua itu bukan berarti dalam prosesnya tanpa tantangan. Pada awal puasa itu—seperti tradisi di Cakrawala—Fatoni tak berniat membuat para pekerjanya lembur. Tapi saat itu tak ada pilihan selain meminta pegawainya lembur untuk memenuhi permintaan mendadak 800 eksemplar itu.
Usai melalui proses diskusi dan pertimbangan matang, ia bersyukur, timnya bisa diajak kompromi. Fatoni ingat, seketika itu dia mengabarkan ke timnya.
Pegawainya mengabarkan, “Kertas book paper-nya nggak ada Pak yang 55 gsm (seperti gramatur kertas pada buku cetakan pertama).”
Karena stok yang ada hanya kertas dengan gramaturnya 52 gsm, Fatoni setuju membelinya. “Sekarang langsung pesan kertas!”
Perbedaan gramatur kertas membuat płat sampul yang ada tak bisa dipakai lagi. “Tebal sampul harus diubah dan diplat lagi,” jelas dia.
Tapi sebelumnya, kertas 52 gsm itu harus tiba dulu untuk dipakai pedoman ukuran ketebalan punggung buku. Di sini, timnya menemui kendala karena penjual kerta tidak bisa mengirimnya. Maka, dia meminta timnya sendiri yang langsung mengambil kertas itu.
“Setelah kertas datang sore, langsung diukur. Setelah itu gantian lembur yang bagian cetak dengan tiga mesin,” imbuhnya.
Kejutan Tak Disengaja
Tanpa sengaja di waktu cetak yang mendadak itu, Fatoni mengejutkan timnya. Sebab, dirinya tak sempat bercerita kepada para co-editor PWMU.CO akan ada cetakan dan peluncuran kedua.
Ketika diwawancarai, co-editor PWMU.CO Sugiran yang turut hadir di sana menyatakan dirinya tidak mengetahui perihal peluncuran buku Editor Killer yang kedua itu.
“Sungguh, nggak tahu, tahunya ada peluncuran Sang Penggoda,” ujar kontributor yang datang dari Situbondo itu.
Baginya, adalah kejutan buku PWMU.CO bisa diluncurkan di event yang besar. “Di kegiatan PWM Jatim, dihadiri dari seluruh daerah, PDM dan PDM hadir, ini sesuatu yang menggembirakan tentunya!” ungkap Sugiran.
Selain itu, Sugiran pun bersyukur karena karya-karyanya bersama kontributor bisa dikenal lebih luas dan mereka bisa tahu proses editing yang timnya lakukan.
Begitupula dengan dengan co-editor PWMU.CO asal Sidoarjo Darul Setiawan. Saat itu dia mengemban amanah membagi liputan berita Kajian Ramadhan 1443 PWM Jatim.
Darul bingung ketika pagi itu Fatoni mengonfirmasi siapa yang hendak meliput kegiatan peluncuran dua buku. “Dua?” tanya dia yang belum menyadari kehadiran Editor Killer di sekitarnya.
Selamat dan sukses atas peluncuran dan cetakan kedua buku Editor Killer. Silakan memesan di Anifatul Asfiyah (+62 811-3342-663) bagi yang ingin memiliki buku ini. (*)