Kisah di Balik Lagu Berbahasa Arab SDMM: Thohir Qulubana ya Allah, liputan Zaki Abdul Wahid, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik meluncurkan lagu perdana berhahasa Arab, satu hari sebelum Ramadhan 1443, yakni 1 April 2022. Peluncuran lagu ini juga dalam rangka Gebyar Milad Ke-18 SDMM.
Judul lagunya: Thohir Qulubana ya Allah. Dengan lirik berbahasa Arab lagu ini bernuansa religi. Berkisah tentang bagaimana seharusnya kita menyiapkan diri untuk menghadapi bulan suci Ramadhan. Mulai dari membersihkan hati, saling memaafkan, dan melaksanakan segenap perintah Ilahi.
Ternyata pencipta lagu ini adalah Sary Nadhifah Choirunnisa, alumnus SDMM angkatan ke-3 atau angkatan tahun 2012. Nisa, panggilan akrabnya, adalah mahasiswi Jurusan Sastra Bahasa Arab Universitas Indonesia Jakarta. Kini dia sedang menempuh pendidikan semester VII.
Selain sebagai pencipta liriknya dia berkolaborasi dengan Sri Isna Wardhani SPd, guru SDMM yang menggubah aransemen lagu tersebut.
Nisa turut diundang pada acara Gebyar Milad Ke-18 SDMM sebagai tamu kehormatan. Dia ikut menyaksikan launching lagu tersebut. PWMU.CO berkesempatan untuk wawancara dengan Nisa.
Nisa mengisahkan awal diberi kesempatan untuk membuat lagu itu. Saat itu dia sedang magang di SDMM untuk menempuh tugas akhirnya. Magangnya dimulai bulan Agustus hingga Oktober 2021.
Mahasiswi yang bercita-cita mengajar di pedalaman ini mengungkapkan bagaimana pengalamannya saat diminta untuk membuat lagu ini. “Lirik sebenarnya bukan sepenuhnya buatan saya, itu juga atas kerja sama dengan semua ustadz-ustadzah Bahasa Arab SDMM,” ujarnya merendah.
Mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetauan Budaya UI ini juga mengutarakan kesannya magang di bekas sekolah SD-nya dulu. “Saya bisa menambah dan bertukar ilmu dengan ustadz-ustadzah tim Bahasa Arab, mulai dari kendala apa saja saat mengajar adik-adik secara offline maupun online,” kenangnya.
“Alhamdulillah saya juga diberi kesempatan mengajar dan membuat materi untuk adik-adik kelas,” imbuhnya. “Selain ditugaskan juga untuk membuat lagu berbahasa Arab dengan ustadz-ustadzah bahasa Arab,” imbuhnya.
Nisa mengenang alasannya memilih Jurusan Sastra Bahasa Arab di UI. Pertama adalah meneruskan cita-cita ayahnya yang tidak terealisasi. “Saya meneruskan cita-cita abiku yang tidak jadi masuk sastra Bahasa Arab di UI. Jadi mengambil jurusan itu,” ujarnya.
Selain itu, dia mengutarakan pentingnya bahasa Arab karena menjaod bahasa al-Quran sebagaimana tertera di surat an-Nahl ayat 103.
Kesulitan dan Kemudahan
Sementara itu Sri Isna Wardhani menerangkan, awalnya dia mengaransemen dua nuansa lagu, Arab dan India. Lalu Isna jatuh pilihan ke bahasa Arab. Dia mengungkapkan pengalamannya: mulai dari kesulitan dan kemudahan dalam mengaransemen lagu itu.
Guru Seni dan Kebudayaan yang kerap dipanggil Isna ini mengungkapkan kesulitan mengareansemen lagu Arab adalah mencari not yang sesuai dengan iramanya.
“Biasanya lagu Arab itu ada cengkoknya jika dinyanyikan. Lagu ini terdapat nada rendah menuju nada tinggi. Nah, jika penyanyi tidak sampai ke nada tersebut, maka sulitnya juga atau nadanya kurang pas atau harmonisasinya tidak dapat”, jelasnya.
Selain kesulitan, guru yang sedang menempuh S2 di Unesa ini juga menerangkan sisi kemudahan dari pembuatan aransemen.
“Jika kita sudah tahu tema lagu. Dan menemukan nadanya yang sesuai dengan tema. Maka not-not lainnya akan mengikutinya. Sehingga jadilah sebuah lagu yang harmonis,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni