Candaan Pajero
Karena Prof Mu’ti dapat giliran menyampaikan ceramahnya di waktu kritis alias siang pada hari kedua berpuasa itu, maka contoh itu dia manfaatkan untuk melontarkan candanya.
Prof Mu’ti pun melanjutkan penjelasan contohnya. Kata dia, biasanya justru pengendara lain yang sebal karena susah ketika mau mendahului.
“Apalagi yang pengendara belakangnya naik Alphard. Kemudian yang naik Yamaha 75 Ontolop (di depan) itu gurunya. Dia mengamalkan taklim mutaalim (tidak boleh jalan menyalip gurunya),” ungkapnya. Tawa peserta di lantai 13 at-Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah Surabaya itu pun pecah.
“Makanya, guru-guru itu jangan naik Yamaha Ontolop, naiknya harus Alphard. Dosen juga begitu. Naiknya jangan Pajero yang panas jobo jero (panas luar dalam), tapi Pajero yang wus wus (cepat),” imbuhnya bersambut gerr-gerran peserta. “Supaya kalau mahasiswanya mau mendahului itu nggak pakewuh,” tuturnya.
Kembali pada bahasan definisi yatim dan miskin terkait Islam yang rahmatan lil alamin, Prof Mu’ti menyimpulkan, “Al-Quran sebagai living guidance bisa menjadi rahmat karena apapun yang orang butuh jawaban itu ada jawabannya di al-Quran.”
Dia lantas mengimbau para peserta untuk memahami dan mengimplementasikan al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. “Karena itu, rahmatan lil alamin (berarti) kita menghadirkan Islam sebagai agama yang mendatangkan rahmat. Sehingga dengan rahmat Islam itu orang merasa bahagia,” tambahnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni