Santri Ponpes Al-Muhajir Diterjunkan di Rihlah Dakwah, liputan Muhamad Mandom kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Dalam rangkah menyongsong bulan Ramadhan, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muhajir Lamongan diterjunkan dalam kegiatan Rihlah Kader Muhammadiyah (RKM). Kegiatan ini dilakukan pada 1-22 April 2022.
Pengasuh Ponpes Muhamad Mandom SPd mengatakan kegiatan ini menjadi agenda khusus bagi santri sebagai gerakan maraton dalam memenuhi panggilan jihad.
“Panggilan ini ‘disponsori’ Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan. Kegiatan ini diadakan untuk menyonsong bulan Ramadhan 1443 H,” ujarnya.
Dia memaparkan, kegiatan RKM ini menjadi satu nama yang keren bagi putra-putri Pesantren Muhammadiyah yang hendak diterjunkan sebagai anak panah Muhammadiyah nantinya. Mereka menjadi kalifah yang akan diterjunkan dalam berdakwah.
Anak Panah Muhammadiyah
Muhamad Mandom memberikan gambaran mengenai pahit manisnya mengikuti RKM di atas, sesuai yang pernah dialami saat menjadi tholabah di PUTM.
“Kalian nantinya akan menjadi anak panah Muhammadiyah. Jika sudah melesak kesasaran maka pantang untuk pulang. Nikmatilah perjalanan itu,” nasihat PCM Kedungpring ini.
Melihat geliat Muhammadiyah, maka anak-anak panah ini disebar ke berbagai Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Lamongan. Adapun santri Al Muhajir disebar dan bertugas di tiga titik Cabang Muhammadiyah. Mulai dari PCM Bluluk, PCM Ngimbang, dan PCM Bulu Margi.
“Selamat bertugas wahai anak-anak panah Muhammadiyah,” katanya.
Pendidikan Ulama
Selain diikuti oleh santri Ponpes Al Muhajir, kegiatan RKM ini juga diikuti alumni Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM). Alumni ini berasal dari siswa SMK Muhammadiyah 7 Kedungpring Lamongan.
Kepala sekolah Totok Suhariono SPd MM menjelaskan ada 3 siswanya yang mengikuti kegiatan ini. Antara lain Abdul Rosyid XII MM, M Farizi Al Latief XI MM, dan Ainur Rofiq XI MM.
“Kami sangat mengapresiasi mendukung penuh kegiatan ini. Apalagi siswa ini yang betul-betul bisa membawa manfaat bagi masyarakat. Bagi mereka ini adalah pengalaman yang mendebarkan dan akan sangat membekas nantinya,” tandasnya.
Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.