PWMU.CO– 7 pokok pikiran Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) dikupas dalam Baitul Arqam Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung Kota Surabaya di Masjid At Taqwa, Ahad (10/4/2022).
Kegiatan diikuti keluarga besar Perguruan Muhammadiyah Wiyung, pimpinan cabang, ranting Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Ortom, yang jumlahnya 103 orang.
Hadir sebagai pembicara Prof Dr H Biyanto, guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Prof Biyanto menjelaskan, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dirumuskan Ki Bagus Hadikusumo tahun 1946. Lalu disempurnakan oleh tim yang terdiri dari Prof Buya Hamka, KH Farid Ma’ruf, Mr Kasman Singodimedjo, dan Zein Jambek.
”Rumusan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah diterima dan disahkan pada Muktamar Muhammadiyah ke-31 di Yogyakarta 1950,” katanya.
Hakikat MADM, sambung dia, merupakan kesimpulan dari perintah dan ajaran al-Quran dan Sunnah tentang pengabdian manusia kepada Allah swt, amal dan perjuangan bagi setiap muslim yang sadar akan kedudukannya selaku hamba dan khalifah di muka bumi.
”Sedangkan fungsinya merupakan jiwa, nafas, dan organisasinya harus dijadikan asas dan pusat perjuangan Muhammadiyah yang mengandung 7 pokok pikiran atau prinsip pendirian,” tutur Biyanto yang asal Lamongan ini.
7 pokok pikiran Muqaddimah Anggaran Dasar Muhamamdiyah itu adalah pertama, hidup manusia harus berdasar tauhid, bertuhan, beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah swt.
Kedua, hidup manusia itu bermasyarakat. Ketiga, hanya hukum Allah swt yang dapat dijadikan sendi membentuk pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup bersama menuju hidup bahagia hakiki di dunia dan akhirat.
Keempat, berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah wajib sebagai ibadat kepada Allah swt dan berbuat ihsan kepada sesama manusia.
Kelima, mengikuti jejak (ittiba’) perjuangan para nabi, terutama Nabi Muhammad saw. Keenam, perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan berorganisasi.
Ketujuh, pokok-pokok pikiran yang diterangkan tersebut bertujuan untuk terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah swt.
Manhaj Muhammadiyah
Selanjutnya dia menjelaskan Manhaj Muhammadiyah. Merujuk buku Muhammadiyah Gerakan Tajdid, diterangkan, Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid, berakidah, berasas Islam dan bersumber pada al-Quran dan Sunnah.
Sedangkan misi utama Muhammadiyah yaitu menegakkan tauhid yang suci, memperluaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-Quran dan Sunnah mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
”Semua rumusan itu disebut Manhaj Muhammadiyah,” ujarnya. (*)
Penulis Ali Shodiqin Editor Sugeng Purwanto