Gelombang Dakwah Mencerahkan
Prof Haedar lantas meyakinkan, gelombang dakwah yang bersifat mencerahkan akan menjadi arus kuat ke depan jika merancang-bangun dengan sistem yang bagus. “Pada dasarnya, setiap orang cinta yang benar, baik, pantas, adil, dan luhur. Siapapun dia!” tegasnya.
Hanya saja, Prof Haedar menyadari, kesalahan yang seringkali terjadi ada pada cara memperkenalkan kebaikan, kebenaran, keutamaan, dan segala hal yang sebenarnya positif. “Ini soal kaifiyah atau strategi,” ungkapnya.
Maka, pria kelahiran Bandung itu menekankan, dakwah Muhammadiyah dalam konteks internasional maupun nasional perlu mengubah strategi dari konvensional yang lil muaradhah (serba reaktif-konfrontatif) menjadi lil muwajahah (dalam bentuk proaktif, konstruktif, dan solutif).
Dia berharap, pemaparannya menjadi pengayaan bagi rekan-rekan PCIM. Sebab, dia percaya mereka telah memiliki ilmu dasar dan pengembangan yang mumpuni.
“Tinggal bagaimana kerangka berpikir yang saya sampaikan dirajut kembali menjadi satu sistem pemikiran yang lebih membuat Muhammadiyah di tingkat nasional maupun global semakin dirasakan kehadirannya sebagia ummatan wasathan litakuunuu syuhadaa alannas,” tuturnya.
Yaitu generasi wasathiyah yang hadir menjadi saksi sejarah untuk terbangunnya peradaban yang utama.
Baca sambungan di halaman 3: Diikuti PCIM Sedunia