Diikuti PCIM Sedunia
Sekitar 130 peserta dari PCIM seluruh dunia ikut hadir secara daring melalui Zoom. Di antaranya, PCIM Hongaria, Jerman Raya, Malaysia, Maroko, Taiwan, Prancis, India, Inggris, Jepang, Turki, Spanyol, Thailand, Mesir, Tunisia, Pakistan, Korea Selatan, Belanda, Afganistan, Italia, Finlandia, Amerika, dan Sudan.
Selain itu, hadir pula Ketua LCPR dan Penasehat PCIM Jerman Raya Dr Phil Ahmad Norma Permata MA. Dia menyampaikan peran PCIM dalam upaya internasionalisasi dakwah dan pemikiran Muhammadiyah.
Untuk menguatkan kelembagaan, amal usaha, dan internasionalisasi dakwah-pemikiran Muhammadiyah, hadir Ketua PCIM Australia Ir Hamim Jufri. Dia mengungkap peran PCIM Australia dalam mengembangkan AUM.
Selain itu, hadir Wakil Ketua PCIM Jerman Raya dr Diah Nahdiyati yang menyampaikan pengalaman Muhammadiyah Deutschland eV dalam memperkuat legalitas hingga diakui sebagai organisasi resmi di Jerman.
Kolaborasi dan Bangun Jaringan
Pemandu acara dari PCIM Hongaria Achmad Hidayatullah menyatakan, kegiatan itu bertujuan membangun jaringan dan kolaborasi internasional antara PCIM sedunia. Selain itu, harapannya mampu memelihara semangat kader PCIM seluruh dunia dalam mengemban internasionalisasi dakwah dan pemikiran Muhammadiyah.
Tak hanya itu, Baitul Arqam ini harapannya mewujudkan kesamaan visi, misi, strategi, dan kolaborasi antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan PCIM sedunia. Kemudian, ini juga menjadi langkah awal konferensi internasional menjelang Muktamar Muhammadiyah di Solo pada tahun ini.
Maka, dalam forum itu, ada focus group discussion (FGD) mengenai Dinamika dan Strategi Internasionalisasi Dakwah dan Pemikiran Muhammadiyah. Adapun strategi dan solusi yang dikaji berkaitan dengan empat persoalan berikut.
Pertama, strategi penguatan jaringan dan kolaborasi PCIM sedunia. Kedua, internasionalisasi dakwah dan pemikiran Muhammadiyah melalui narasi media digital.
Ketiga, optimalisasi dan strategi rekrutmen kader PCIM. Terakhir, penguatan persaudaraan kader dan keluarga Muhammadiyah di PCIM. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni