Empat Bentuk Komunikasi Islami
Selanjutnya, Nur Cholis menjelaskan untuk menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat dan bernegara, hendaknya mengembangkan sikap melalui empat bentuk komunikasi Islam berikut ini:
Pertama, qaulan makrufa yaitu bertutur kata dengan yang baik sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. “Mari selalu menjaga perasaan orang lain,” tuturnya.
Kedua, qaulan sadida yaitu berkata yang benar, tidak memanipulasi persoalan. Jika terdapat permasalahan, Nur Cholis menyarankan agar tidak berburu-buru dengan tetap melakukan tabayun (verifikasi kebenaran) untuk menghidari perilaku arogansi. “Lebih baik lakukan tabayun, guna menghindari perselisihan,” ujarnya
Ketiga, qaulan layinan, yakni berkomumiaksi dan bertutur secara baik, kata-katanya mudah diungkapkan dan dipahami. “Berkata yang lemah lembut, bukan marah-marah apalagi sampai gebrak meja,” katanya
Dan keempat, qaulan baligha. Jenis komunikasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif dan mudah dimengerti.
“Langsung ke pokok masalah (straight to the point). Dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele, sehingga tidak menimbulkan persepsi negatif,” tuturnya mengakhiri sambutannya.
Editor Mohammad Nurfatoni/AS