Kajian Ramadhan SMP Musasi Bahas Disiplin Orang Jepang, liputan Fernanda Haidar Utoro Putra kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Bidang pengkaderan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PR IPM) SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) merealisasikan kajian pada bulan Ramadhan dengan menghadirkan Achmad Bagus Kurniawan SPd, Sabtu (9/4/22).
Kajian disiplin ini terbagi menjadi 2 part. Part 1 telah terlaksana pada tahun lalu, tepatnya hari Sabtu (19/06/21) via zoom meeting.
Guru mata pelajaran Informatika (TIK) ini mengatakan mengenai perilaku disiplin di salah satu negara, negara yang memprioritaskan disiplin yaitu Jepang.Berbeda dengan negara kita, masih meremehkan hal kecil ini yang mungkin bisa berdampak kepada kebiasaan kita untuk beberapa ke depan.
“Mengapa begitu? Karena kita memiliki mindset jika bisa dikerjakan besok mengapa harus sekarang. Hal ini yang menyebabkan rendahnya presentase negara kita mengenai ke disiplinan,” ujarnya.
Dia memaparkan keadaan sosial yang dapat membentuk nilai disiplin di negaranya, yang dimulai dengan hal yang paling kecil. Empat diantaranya antre dalam situasi manapun, tepat waktu, tertib berlalu lintas, dan menjaga kebersihan
Disiplin Orang Jepang
Bagus, sapaan akrabnya, menjelaskan antre dalam situasi manapun kegiatan ini lah yang dapat merubah perilaku disiplin masyarakat Jepang. Mereka sudah dibiasakan untuk sabar mengantre, membiasakan sikap sabar dan tidak egois dalam budaya mengantre, tepat waktu.
“Mereka menanamkan sikap ini jika ada kepentingan formal maupun tidak formal jika peraturan jam sekian harus datang mereka datang di jam lebih pagi. Berbeda dengan budaya kita, yang masih meremehkan waktu yang mereka gunakan untuk bermalas-malasan ataupun istilah gaulnya rebahan. Jikapun ada yang memiliki kebiasaan tepat waktu dia akan dipandang mencari perhatian ataupun menjadi bahan olokan di lingkungannya.”
Tertib lalu lintas, walaupun masyarakat Jepang kebanyakan menggunakan mobil pribadi saat di jalan raya mereka teratur. Banyak yang menaati aturan. Munkin, jika ada yang tidak mentaati tingkat presentasi kecelakaan sangatlah rendah.
Contoh sosial selanjutnya adalah menjaga kebersihan. Mereka selalu menampung sampah kering seperti kaleng, plastik sampai menemukan tong sampah fungsi menabung sampah ini sebagai contoh perilaku disiplin.
“Saya lihat di beberapa film Jepang. Mereka tidak menemukan tong sampah jika adapun tong sampah itu dibedakan jenisnya. Masyarakat di sana membuang sampah bila bertemu dengan tong sampah,” ungkapnya.
Perilaku Sosial
Bagus mengungkapkan 4 macam mengenai contoh perilaku sosial orang tersebut akan membiasakan kita bertanggung jawab dengan waktu.
“Ketika adapun orang yang sudah membiasakan perilaku disiplin, kita bisa menjadikan dia sebagai contoh, untuk selalu menghargai waktu dan berperilaku disiplin.”
Disiplin memberi kekuatan dalam membentuk sikap sikap positif. Jika kita bisa membiasakan perilaku disiplin di lingkungan kita, kita pastinya akan dipandang baik oleh lingkungan tersebut.
Selain itu, disiplin juga bisa membentuk hidup kita lebih nyaman. Sama halnya dengan saat ingin berangkat sekolah namun waktu sudah menunjukkan dia telat. Perasaan campur aduk, bersalah selalu menghantuinya bukan? Berbeda jika orang itu membiasakan sikap disiplinnya, datang tepat waktu lebih membuat pikiran kita lebih ringan.
Bentuk Sikap Disiplin
Bagus mengatakan lalu bagaimana bisa masyarakat Jepang ini bisa membentuk sikap disiplin secara turun-menurun. Sebelumnya, masyarakat Jepang masih menyepelekan arti dari disiplin hingga pada tahun 1909 pemerintah membentuk program Local Improvment Movement.
“Program inilah yang membentuk kader atau identitas baru bagi Jepang.”
Bagaimana Jepang bisa memiliki Kebiasaan yang dapat membentuk sikap disiplinnya? Sifat yang pertama yaitu belajar menepati waktu. Belajar menepati waktu ini mereka dapat menghargai waktu bagaimana waktu itu dihabiskan dengan produktif oleh mereka. Memprioritaskan sesuatu, kesadaran diri, dan hati, serta komitmen diri.
Meremehkan Jarak
Ketua Bidang Asbo PR IPM SMP Musasi Haidar Daffa Fernanda Utoro Putra mengatakan dalam saat membiasakan sikap kedisiplinan, kadangkala kita sering telat karena meremehkan jarak antara rumah dan sekolah.
“Sehingga untuk ke depannya ia berkomitmen datang lebih awal.”
Berbeda dengan Tiara Maharani. Dia membiasakan dirinya untuk menerapkan perilaku disiplin dengan datang lebih pagi, tempat waktu.
Setelah kegiatan ini, siswa SMP Musasi bermain karakter dengan menulis di kertas kosong dan melipatnya menjadi origami pesawat sebagai bentuk komitmen. (*)
Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.