PWMU.CO– MBS Camp 1 di Masjid Al-Muttaqin kompleks Muhammadiyah Boarding School 4 Karangan Trenggalek, Sabtu (9/4/22).
Acara ini kerja sama MBS 4 Karangan dengan IMM Cabang Trenggalek dibuka oleh Wakil Sekretaris PDM Catur Winarno.
Hadir dalam acara ini pengasuh Warsito dan Hj M Kartikasasi SAg selaku bapak dan ibu Pengasuh, Direktur MBS 4 Karangan Imam Nur Khozin MPdI, Kepala Sekolah Dra Dwi Supraptini, sesepuh H Nasrul Manar SAg dan Ketua IMM Trenggalek Adiema Rahmandan.
Pada saat pembukaan, Adiema Rahmandan menyampaikan, MBS Camp Batch 1 ini merupakan kegiatan pertama kali di Kabupaten Trenggalek.
Peserta siswa dan siswi MI Muhammadiyah dan SD se Kabupaten Trenggalek. ”Antusias luar biasa dari siswa-siswi MIM dan SD se Kabupaten Trenggalek jumlah peserta 117 siswa. Terdiri 46 laki-laki dan 71 perempuan,” ujarnya.
Adiema menyampaikan, tujuan kegiatan ini sarana pelatihan dan pengalaman tentang dunia pondok. ”Harapannya semoga tahun depan kegiatan ini lebih meriah lagi,” lanjutnya.
Direktur MBS Imam Nur Khozin mengatakan, di sini bertemu teman-temanmu yang jauh. Tidak bawa HP. ”Kalau mondok, insyaallah kamu nanti tertib,” jelasnya.
Di pondok juga akan mendapatkan pengalaman yang banyak. ”Kamu mendapatkan teman baru, dan kamu nanti akan mendapatkan kakak baru, pengalaman baru yang tidak akan lupakan sepanjang hayat. Dan kalian akan menghadapi tantangan, yang insyaallah kalian akan menjadi jiwa-jiwa yang kuat,” tuturnya.
Tiga Kecerdasan
Wakil Sekretaris PDM Catur Winarno menambahkan, hati-hati zaman sekarang yaitu zaman menikmati atau hedonisme.
”Hidup serba enak, sampeyan ini enak banget masak tanpa kekurangan, makan saja pesen online datang. Jangan sampai terlewatkan waktu muda sia-sia, karena pola hidup serba kenikmatan itu sangat berbahaya,” jelasnya.
Dia menyampaikan tentang kecerdasan yang akan diolah oleh seorang santri di pondok. ”Teori yang tidak pernah tidak cocok untuk sukses seseorang dunia akhirat itu ada tiga kecerdasan. IQ (Intelligent Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient),” jelasnya.
Menurut dia, jangan terlalu bangga dengan nilai 80, 90, 100. Kategori ini hanya 10 persen kunci kesuksesan seseorang. “”Hati-hati. Orang yang intelektualnya tinggi, jenius, itu kalau dia tidak ada kecerdasan yang lain biasanya egois, tidak mau menerima pendapat orang lain, merasa paling pinter, merasa paling segalanya dia malah berbangga diri dia tidak berhasil apa,” jelasnya.
Untuk menopang itu, ada kecerdasan EQ menyumbang 80 persen kunci kesuksesan. Kecerdasan emosional yaitu kecerdasan dalam hidup bersama, menghargai orang lain, menerima pendapat orang lain, serta merasa senasib sepenanggungan, jujur. MBS Camp ini adalah mengembangkan EQ.
Kecerdasan spiritual (SQ) juga memengaruhi 80 persen kunci kesuksesan. ”Saya mengambil kesimpulan, kecerdasan spiritual itu intinya nanti kita selalu bergerak, baik dan benar menurut Allah dan RasulNya,” katanya.
Perbuatan baik dikerjakan, kata dia, ada atau tidak ada orang lain tidak masalah. Sebaliknya, pekerjaan salah, dosa, dilarang Allah dan Rasulnya, maka harus ditinggalkan. ”Itulah spiritual yang tertinggi menurut saya,” ujarnya.
Penulis Candra Dwi Aprida Editor Sugeng Purwanto