Lima Rukun Memanah Diajarkan di MBS Camp Batch 1, liputan Aprilia Khoirunisa kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Kegiatan kolaborasi Muhammadiyah Boarding School (MBS) 4 Karangan dan IMM Cabang Trenggalek adakan outbond panahan. Peserta MBS Camp Batch 1 melaksanakan outbond panahan di lapangan MBS 4 Karangan pada pukul 06.15-08.30 WIB, Ahad (10/4/22).
Outbond panahan tersebut menghadirkan seorang pelatih panahan Imam Nur Khozin dan ditemani 2 orang anaknya yang bernama Aisyah Amara dan Muhammad Rakanda Alhanif.
Amara atau yang biasa disapa Rara tersebut merupakan lulusan pondok Karangasem Lamongan. Dia pernah mendapat juara harapan 1 pada lomba Archery tingkat Jawa Timur yang dilaksanakan di bulan Januari tahun 2022.
Modern dan Tradisional
Sebelum dimulai outbond memanah, Nur Khozin memberikan beberapa penjelasan singkat terkait dengan panahan yaitu organisasi panahan yang dibagi 2, modern dan tradisional.
“Organisasi yang modern itu di Persatuan Panahan Indonesia (Perpani), kalau tradisional itu ada Persatuan Panahan Berkuda Indonesia (perdasi),” jelasnya.
Di Muhammadiyah juga ada organisasinya yang menaungi semua panahan baik yang tradisional maupun modern yaitu Panahmu.
Miliki Legalitas
Nur Khozin menjelaskan seorang pemanah itu harus memiliki legalitas karena memanah itu menggunakan senjata tajam. Anak -anak tidak boleh memanah tanpa didampingi oleh pelatih.
“Memanah harus memperhatikan safety (standar keamanan) dan kalau mau memanah, maka harus masuk klub sebagai bentuk legalitas,” tuturnya.
Dia memberikan penjelasan terkait dengan cara memanah yang benar dan mengenalkan nama-nama alat yang digunakan. Sebelum memanah harus memperhatikan safety, pastikan did aerah U tidak ada orang atau hewan yang lewat.
Rukun dalam Memanah
Nur Khozin menjelaskan tentang 5 rukun dalam memanah. Kemudian terdapat 5 rukun dalam memanah yaitu memegang, mengunci, menarik (jangan dihadapkan pada orang atau hewan), membidik, dan melepas.
“Beberapa istilah terkait nama-nama bagian alat panah juga disebutkan seperti handle, plin, strin, not poin, maupun arrow.”
Semua peserta MBS Camp Batch 1mendapat kesempatan untuk latihan memanah secara bergantian. Panitia membagi ke dalam beberapa kloter dengan jumlah setiap kloter antara 10-12 anak.
Pada saat praktik memanah Nur Khozin juga dibantu dari panitia yang telah mendapat pelatihan memanah untuk memberikan pengarahan terkait cara memanah yang benar. Panitia tersebut dari IMM Cabang Trenggalek yakni Immawan Adam Nur Ardiansyah dan Immawati Rizka Ayu Fitrianingsih serta ditemani juga Amara dan Kaka. (*)
Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.