Beradu Permainan Estafet di TCDA SDMM, Asyik!

Pradita Eka Putri memberi penjelasan proses permainannya kepada siswa-siswi kelas 5 SDMM (Shovi/PWMU.CO)

Beradu Permainan Estafet di TCDA SDMM, Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Zaki Abdul Wahid .

PWMU.CO - Banyak permainan menarik pada Training Center Darul Arqam (TCDA) untuk 82 siswa kelas V SD Muhammdiyah Manyar ( SDMM ) Gresik, Senin (25/4/22).

Awalnya, guru membagi siswa di setiap kelas menjadi empat kelompok. Di setiap kelompok terdiri dari 6-7 anak. Artinya, ada empat game (permainan) yang harus siswa selesaikan secara estafet. Bergantian dari kelompok satu hingga empat.

Pemenangnya ialah kelas yang sukses menyelesaikan keempat tantangan. Permainan ini merebutkan juara I hingga III dari yang tercepat menyelesaikan empat model permainan secara estafet. Guru kelas kelas V al-Battani Pradita Eka Putri SPd menjelaskan cara bermain masing-masing permainan. Permainan pertama, para siswa diminta merangkai potongan kertas berisi kata-kata Janji Pelajar Muhammadiyah. Kelompok satu yang harus menyelesaikannya.

Lanjut permainan kedua, siswa menebak gambar, lalu menerjemahkannya menjadi untaian kalimat. Tentunya, kelompok dua yang wajib menyelesaikan. Itu mejadi syarat meneruskan ke permainan ketiga. Penanggungjawabnya adalah kelompok tiga.

Permainan ketiga, siswa menyusun teka-teki silang (TTS) yang terdiri dari 20 soal mendatar dan menurun. Jika berhasil menyelesaikan semua soal, maka kelompok ke-4 memiliki kans mengambil tantangan terakhir yang sudah guru-guru jenjang kelas V rancang.

Permainan kelompok empat adalah puzzle merangkai potongan gambar menjadi satu gambar yang utuh. Syaratnya, potongan gambar itu harus ditempel pada kertas menjadi satu kesatuan karya.

Baca sambungan dihalaman 2: Efektivitas Strategi Bagi Tugas

Kelompok I dari kelas Al-Battani sedang sibuk merangkai kata untuk menyusun Janji Pelajar Muhammadiyah. Beradu Permainan Estafet di TCDA SDMM, Asyik! (Zaki Abdul Wahid/PWMU.CO)

Efektivitas Strategi Bagi Tugas

“Silahkan mengatur strategi di setiap kelompok, menentukan temannya yang akan menyelesaikan tantangan demi tantangan. Satu menit menyusun kelompok siapa yang di game satu dan seterusnya,” tutur Puput---panggilan akrabnya---saat semua siswa bersiap menyusun kelompok.

Setiap kelas terlihat sibuk membagi kelompok sesuai keahlian permainan yang mereka kuasai. Di awal permainan pertama yang ketat, tampak kelompok 1 dari kelas al-Battani menyusun kata dengan cepat.

Strategi pembagian tugas menjadi cara yang efektif. Ada yang bertugas menyusun kata, ada yang bertugas mencari kata, dan ada yang bertugas memberi perekat atau lem ketika kalimat Janji Pelajar Muhammadiyah sudah tersusun lengkap per butirnya.

Kedua kelas lainnya pun cekatan menyusun kata. Hanya saja, mereka melewatkan beberapa baris penting janji yang sering siswa SDMM gaungkan setiap pagi. Akhirnya, kelas al-Battani sukses menyelesaikan tantangan pertama.

Kelompok dua al-Battani pun memulai permainan ke-2. Mereka kesulitan menebak gambar itu. Maka, kelompok al-Halili mampu menyusul. Mereka berusaha mendahului kelompok al-Battani.

Butuh waktu tambahan hingga tim al-Battani akhirnya berhasil menyelesaikan tantangan kedua. Lalu disusul tim al-Halili, sedangkan al-Qusyi masih tertahan.

Baca sambungan di halaman 3: Balapan

Keberhasilan KELOMPOK Al-Qusyi dalam menyelesaikan tantangan penyusun Janji Pelajar Muhammadiyah (Umi Syarifah/PWMU.CO)

Balapan

Muncullah kelompok tiga dari al-Battani dan al-Halili yang mengawali tantangan berikutnya, yaitu teka-teki silang. Saat itu, tim al-Qusyi masih menebak sisa beberapa gambar.

Di game ketiga, tim al-Battani unggul menyelesaikan semua teka-teka silang. Tak terpaut waktu lama, akhirnya tim al Halili menyusul. Selanjutnya, tim al-Qusyi yang baru menyelesaikan tantangan kedua, bergegas menjawab tantangan ketiga.

Keputusannya, kelompok kelas al-Battani dan al-Halili berhak maju mengambil tantangan keempat. Kemudian, al-Qusyi menyusul di sisa waktu yang diberikan.

Awalnya, mereka mengeluarkan potongan-potongan gambar dari amplop bersegel. Tim al-Halili cekatan menyusunnya, pertanda banyak anggotanya yang kuat secara visual. Sayangnya, sekali lagi, cekatan tanpa dilem ke kertas kosong membuat kelas ini tertinggal meskipun tampak cepat di awal.

Di akhir pertandingan yang ketat itu, kelompok empat dari kelas al-Battani berhasil mengucap takbir lebih dulu. Tandanya, kelas al-Battani meraih juara pertama, disusul kelas al-Halili, dan yang terakhir al-Qusyi. Selamat! (*)