TPA As-Sakinah SMA Muhi Gelar Pengajian dan Buka Puasa Bersama, liputan Yusron Ardi Darmawan kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Ada yang berbeda dengan aktivitas buka puasa bersama anak TPA As-Sakinah. Ahad (24/4/22) sore di Masjid As-Sakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) dipadati sekitar 40 anak usia TK dan SD yang tinggal di sekitar sekolah.
Mereka berkumpul masjid sekolah mengikuti pengajian menjelang berbuka puasa. Acara ini terselenggara atas kerjasama pengurus TPA As-Sakinah dan panitia Ramadhan 1443 H SMA Muhi.
Wakil kepala urusan Ismuba Abdul Qodir SThI MSI memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Dia berharap anak-anak semakin memahami dan mencintai ajaran Agama Islam.
“Dengan dikenalkannya ajaran Islam sejak dini, diharapkan anak akan terlatih dan akan terbiasa untuk melakukan ketaatan dan amal sholeh. Harapannya anak-anak akan semakin rajin dalam beribadah dan menuntut ilmu. Dengan bekal beribadah dan mencari ilmu inilah yang akan menjadi bekal kita kelak,” ujarnya.
Bersedekah di Bulan Ramadhan
Dalam tausiyah bertema Ikhlas Memberi, Meminta Maaf Setiap Saat, Utami Lestari SAg mengatakan salah satu amalan utama di Bulan Ramadhan adalah memberi sedekah. Bersedekah di Bulan Ramadhan sangat istimewa karena pahalanya berlipat-lipat jika dibandingkan bulan lainnya.
“Salah satu manfaat dari bersedekah adalah sebagai penolak bala dan menahan musibah dan kejahatan bagi seseorang yang sering mengamalkannya. Inilah keutamaan bersedekah,” jelasnya.
Dia memaparkan agar sedekah kita bernilai pahala di sisi Allah SWT, maka syarat utamanya adalah harus ikhlas hanya karena Allah SWT.
Memberi Maaf
Utami Lestari menyampaikan di akhir Bulan Ramadhan sesuai tradisi umat Islam kita harus saling memberi maaf dengan sesama manusia.
“Jadi anak-anak dengan kita berpuasa di Bulan Ramadhan Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hambanya setelah hambanya tersebut juga memaafkan saudaranya sesama muslim,” katanya.
Namun, lanjutnya, jika kita berbuat salah sebaiknya kita bisa langsung meminta dan memberi maaf dengan segera tanpa harus menunggu Idul Fitri. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.